Pendampingan Bantu UMKM Naik Kelas

Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id

Pendampingan Bantu UMKM Naik Kelas

Eko Nordiansyah • 20 December 2023 19:32

Jakarta: Pendampingan terhadap kegiatan usaha kecil di tingkat UMKM dinilai menjadi suatu hal yang sangat penting. Hal ini juga yang dilakukan oleh Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center sebagai yayasan nonpemerintahan yang independen, bersifat sukarela (voluntary) dan filantropis.

“Kami menyiapkan berbagai infrastruktur dan akses pendukung membantu UMKM terutama dalam hal pemberdayaan, sehingga ke depan menjadi UMKM yang naik kelas,” ujar Founder Yayasan SHW Center Shri Hardjuno Wiwoho di Jakarta, Rabu, 20 Desember 2023.

Hardjuno menegaskan, usaha rakyat ini seharusnya dibantu lantaran banyak kendala yang mereka hadapi dalam menjalankan roda usahanya. Saat ini SHW Center memiliki tiga unit bisnis yaitu, air mineral, peternakan ayam dan showroom mobil.

Ia mencontohkan, sulitnya sektor UMKM mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena dianggap tidak feasible (layak) dan tidak bankable (tidak memenuhi syarat perbankan untuk mendapatkan pinjaman). Padahal UMKM punya peran penting di perekonomian.

“Pelaku UMKM ini menjadi tulang punggung roda perekonomian di Indonesia. SHW Center hadir membantu pelaku usaha kecil ini di segala sektor. Ini wujud kontribusi SHW Center bagi pembangunan ekonomi nasional,” ujar dia.
 

Baca juga: UMKM Harus Dibekali Literasi Keuangan agar Naik Kelas


Dalam kunjungan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Studi Magister Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ke Yayasan SHW Center, Hardjuno menyebut perlunya kerja sama diantara pelaku UMKM.

“Perlu kerja sama lintas sektor untuk memberikan dukungan kepada UMKM, seperti memberikan subsidi untuk bahan baku impor, memberikan pelatihan untuk meningkatkan efisiensi produksi, dan memberikan dukungan untuk pengembangan produk inovatif,” tegasnya.

Hardjuno juga meminta UMKM untuk melakukan beberapa hal untuk mengurangi dampak kondisi global yang tak menentu, antara lain menggunakan bahan baku lokal, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengembangkan produk yang inovatif.

“UMKM harus jeli melihat peluang dan tantangan yang ada, serta harus siap untuk melakukan adaptasi,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)