Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani. (Anadolu)
Marcheilla Ariesta • 18 September 2024 15:50
Baghdad: Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani memerintahkan pengiriman tim medis ke Lebanon. Tim medis ini untuk membantu korban yang terluka akibat serangan ledakan pager.
Lebih dari 4.000 orang terluka dan setidaknya 11 orang, termasuk seorang anak, tewas pada Selasa, 17 September 2024, akibat ledakan massal pager genggam di beberapa wilayah Lebanon. Menteri Kesehatan Firass Abiad mengatakan Lebanon menyalahkan Israel untuk ledakan tersebut.
"Pemerintah Irak memantau dengan cermat perkembangan keamanan serius di Lebanon, termasuk serangan siber terbaru oleh entitas Zionis,” kata kantor perdana menteri Irak, dilansir dari Sputnik, Rabu, 18 September 2024.
“Perdana Menteri Mohammed S. Al-Sudani telah mengarahkan pengiriman tim medis Irak dan unit tanggap darurat ke Lebanon untuk memberikan bantuan segera secepat mungkin, meringankan penderitaan para korban sipil yang tidak bersalah," lanjut pernyataan itu.
Perkembangan terbaru di Timur Tengah, termasuk persiapan Israel untuk serangan darat ke Lebanon selatan, memerlukan campur tangan internasional yang mendesak sebelum situasi memburuk menjadi perang yang lebih luas.
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengadakan percakapan telepon dengan rekannya dari Lebanon, Abdallah Bou Habib, dan penjabat Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, menawarkan dukungan penuh dari Kairo.
Dia meyakinkan Lebanon akan komitmen Mesir terhadap stabilitas dan keamanan di Lebanon. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Lebanon mengatakan bahwa penyebab ledakan pager adalah serangan siber oleh Israel.
Media melaporkan bahwa pager digunakan oleh Hizbullah sebagai sistem komunikasi tertutup yang paling tidak rentan terhadap peretasan dan penyadapan.
Baca juga: Israel Beri Tahu Pejabat AS Sebelum Operasi Ledakan Pager di Lebanon