Ilustrasi gula. Foto: MI/Fransisco Carolio Hutama Gani.
Media Indonesia • 20 September 2023 11:33
Jakarta: Harga gula disebut mulai merangkak naik. Sebab kenaikan harga bahan pokok yang banyak bergantung pada impor itu antara lain akibat kenaikan harga global, serta kekhawatiran akan dampak El Nino.
"Kenaikan harga gula di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan harga gula dunia, kenaikan biaya produksi terkait pupuk dan tenaga kerja, kekhawatiran dampak El Nino pada panen tebu tahun 2023-2024 serta penetapan harga beli di tingkat petani oleh pemerintah yang lebih tinggi," kata peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran seperti dikutip dari siaran pers, Rabu, 20 September 2023.
Harga gula telah terpantau naik di atas harga acuan penjualan pada tingkat konsumen yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional sebesar Rp14.500 sampai Rp15.500 per kg, tergantung wilayah. Harga gula rata-rata sudah naik sebesar Rp500 per kg di tingkat konsumen.
Hasran mengatakan, Indonesia masih banyak bergantung pada impor untuk pasokan gulanya dan harga gula di pasaran internasional sudah meningkat dalam dua bulan terakhir akibat penurunan produksi di beberapa negara produsen utama seperti India, Thailand, dan Brasil.
Pada 2023, kebutuhan gula dalam negeri diperkirakan sebanyak enam juta ton sedangkan produksi dalam negeri hanya mampu menyuplai sebanyak 2,2 juta ton hingga perlu dipenuhi melalui pengadaan dari luar negeri dan ketergantungan pada impor ini terus meningkat sejak 2014.
"Sementara itu produksi dalam negeri juga cenderung berkurang seiring dengan penurunan luas lahan tebu di Indonesia," tutur dia.
Baca juga: 5 Kabupaten di Sulteng Berpotensi Kekeringan Parah