Bos Wagner Tolak Tandatangan Kontrak dengan Kemenhan Rusia

Wagner Group, tentara bayaran yang biasa bekerja dengan Rusia.

Bos Wagner Tolak Tandatangan Kontrak dengan Kemenhan Rusia

Medcom • 12 June 2023 18:22

Moskow: Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, menegaskan bahwa pejuangnya tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Ia pun secara terbuka menolak upaya kementerian pertahanan untuk membawa dan mengendalikan pasukan tempurnya di bawah kekuasaan Shoigu. 

 

"Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Shoigu," tegas Prigozhin. Perintah itu, lanjutnya, tidak berlaku untuk Wagner.

 

Prigozhin mengatakan, kelompok Wagner sepenuhnya berada di bawah kepentingan Rusia. Namun, struktur komandonya yang sangat efisien akan rusak jika berada di bawah kekuasaan Shoigu.

 

"Shoigu tidak dapat mengelola formasi militer dengan baik," ujar Prigozhin, dikutip dari Yahoo News, Senin, 12 Juni 2023. 

 

Sabtu lalu, Shoigu telah memerintahkan semua "detasemen sukarelawan" untuk menandatangani kontrak dengan kementeriannya pada akhir bulan. Menurut dia, langkah ini diambil untuk meningkatkan efektivitas tentara Rusia.

 

"Ini akan memberi formasi sukarelawan status hukum yang diperlukan, menciptakan pendekatan terpadu untuk organisasi penyediaan komprehensif dan pemenuhan tugas mereka," kata Kemenhan Rusia. 

 

Kementerian pertahanan Rusi memang tidak menyebut Wagner secara terang-terangan dalam pernyataan publiknya. Namun, Wagner kerap disebut sebagai "detasemen penyerangan sukarela.”

 

"Langkah-langkah ini akan meningkatkan kemampuan tempur dan efektivitas angkatan bersenjata dan detasemen sukarelawan mereka," kata Wakil Menteri Pertahanan Nikolai Pankov.

 

Menanggapi hal itu, Prigozhin mengatakan Kemenhan Rusia bisa saja memanfaatkan kegagalan dalam perang untuk memaksanya mematuhi perintah tersebut. 

 

"Apa yang bisa terjadi setelah perintah ini adalah mereka tidak akan memberi kami senjata dan amunisi. Kami akan mencari tahu, seperti yang mereka katakan," kata Prigozhin.

 

"Namun, saat perang pecah, mereka akan berlari dengan membawa senjata dan amunisi sebagai permintaan bantuan,” pungkas dia. 

 

Diketahui, ini bukan pertama kali Prigozhin memberontak terhadap petinggi militer pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Sebelumnya, ia telah berulang kali memperlihatkan kemarahannya dan menuduh militer Rusia berkhianat karena gagal berperang di Ukraina dengan benar. (Arfinna Erliencani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)