Tiongkok Berjanji Balas Tegas Provokasi dan Penjualan Senjata AS ke Taiwan

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. (Anadolu Agency)

Tiongkok Berjanji Balas Tegas Provokasi dan Penjualan Senjata AS ke Taiwan

Muhammad Reyhansyah • 30 December 2025 19:02

Beijing: Pemerintah Tiongkok menegaskan akan menanggapi secara tegas berbagai provokasi terkait Taiwan, termasuk penjualan senjata berskala besar oleh Amerika Serikat (AS), di tengah digelarnya latihan militer dengan amunisi sungguhan di sekitar pulau tersebut pekan ini.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan isu Taiwan merupakan urusan internal Tiongkok dan berada di inti kepentingan nasional Beijing. Pernyataan itu disampaikannya dalam simposium hubungan internasional tahunan di Beijing, Selasa, 30 Desember 2025.

“Menghadapi provokasi dari kekuatan separatis kemerdekaan Taiwan serta penjualan senjata skala besar oleh Amerika Serikat kepada Taiwan, tentu kita harus menentangnya dengan tegas dan memberikan respons yang kuat,” ujar Wang, dikutip Channel News Asia.

Wang juga menyinggung peringatan 80 tahun apa yang ia sebut sebagai “kembalinya Taiwan ke pangkuan tanah air.” Menurutnya, mewujudkan reunifikasi serta menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok merupakan kewajiban yang harus dipenuhi Beijing.

“Setiap upaya untuk menentang arus sejarah ini pasti akan berakhir dengan kegagalan,” katanya.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk menguasainya. Sebaliknya, pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing dan menegaskan bahwa masa depan pulau tersebut hanya dapat ditentukan oleh rakyat Taiwan sendiri.

Latihan Militer di Sekitar Taiwan

Pernyataan Wang muncul bersamaan dengan dimulainya latihan militer Tiongkok dengan tembakan langsung di sekitar Taiwan. Dalam manuver tersebut, Beijing mengerahkan kapal serbu amfibi jenis baru, pesawat pengebom, dan kapal perang.

Latihan ini digelar 11 hari setelah AS mengumumkan paket penjualan senjata senilai US$11,1 miliar kepada Taiwan, yang disebut sebagai paket terbesar sejauh ini. Manuver militer tersebut juga menyusul pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi pada November lalu, yang menyebut serangan hipotetis Tiongkok ke Taiwan dapat memicu respons militer Tokyo.

Beijing menyatakan latihan tersebut merupakan respons terhadap “campur tangan eksternal” dan aktivitas separatis. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan latihan itu melibatkan kekuatan laut dan udara Tiongkok yang beroperasi di berbagai zona di sekitar pulau, sehingga meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.

AS, sebagai pendukung internasional terpenting Taiwan, terikat secara hukum untuk menyediakan senjata pertahanan bagi pulau tersebut—kebijakan yang secara konsisten ditentang oleh Beijing.

Diplomasi dan Hubungan Global

Dalam pidatonya, Wang juga menyoroti upaya Tiongkok sepanjang tahun ini untuk menstabilkan hubungan dengan kekuatan besar, memperdalam kerja sama dengan negara-negara tetangga dan Global South, serta mengambil peran yang lebih besar dalam perdamaian dan pembangunan global.

Ia menyebut Tiongkok berupaya meredakan konflik internasional melalui dialog dan menolak eskalasi, sembari menekankan prinsip non-intervensi dan netralitas.

Pernyataan itu disampaikan di tengah meningkatnya aktivitas mediasi diplomatik Beijing. Pada 29 Desember, Wang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn dan Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow di Yunnan, guna meredakan ketegangan menyusul friksi perbatasan kedua negara.

Dalam komunike bersama, Tiongkok menyatakan Thailand dan Kamboja sepakat membangun kembali kepercayaan politik, memperkuat gencatan senjata secara bertahap, dan memperbaiki hubungan bilateral.

Mengenai hubungan dengan Washington, Wang menyebut relasi Tiongkok–AS sebagai “hubungan bilateral terpenting di dunia.” Ia mengakui adanya pasang surut, namun menilai stabilitas hubungan tetap krusial bagi perdamaian dan pembangunan global.

“Tiongkok akan tetap teguh dalam isu kepentingan inti nasional, sembari membuka ruang dialog dan kerja sama,” ujar Wang.

Baca juga:  Tanggapi Latihan Tiongkok, Trump Yakin Xi Jinping Tak Akan Invasi Taiwan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)