Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.
Jakarta: Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan pembangunan 24 ribu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga akhir 2025. Hal itu disampaikan Kepala BGN Dadan Hindayana saat menjadi narasumber pada sesi Quick Win Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia di Jakarta.
Menurut Dadan, BGN menyiapkan dua skema pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pelaksana program. Sekitar 20 ribu SPPG direncanakan beroperasi di kawasan aglomerasi, sedangkan 4.700 SPPG lainnya akan dibangun di wilayah terpencil.
"Bila seluruh target dapat direalisasikan, program MBG diproyeksikan dapat berjalan serentak mulai Januari 2026," kata Dadan dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 2 Desember 2025.
Dadan menjelaskan perluasan infrastruktur akan menentukan kapasitas layanan. Dengan cakupan awal sekitar 60–70 juta penerima manfaat, program ini disebut mampu berkembang hingga mencakup 82,9 juta warga, termasuk anak usia PAUD sampai SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pada tingkat itu, kebutuhan anggaran operasional diperkirakan mencapai Rp1,2 triliun per hari.
Dadan menilai kolaborasi dengan dunia usaha sangat menentukan keberhasilan program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka tersebut. Menurut dia, Kadin bersama berbagai asosiasi usaha memiliki peran strategis sebagai penggerak rantai pasok pangan, penyedia fasilitas, dan penguatan kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dadan menambahkan dukungan lintas sektor juga penting untuk mempercepat pembangunan sarana, memperkuat distribusi bahan pangan, serta menjamin keberlanjutan dapur MBG, terutama di wilayah 3T.
"Dengan skala program yang besar, pemerintah berharap kemitraan dengan Kadin dan Gapembi dapat mempercepat penyediaan makanan bergizi serta memberdayakan UMKM di berbagai daerah," ujar Dadan.
Ilustrasi SPPG. Foto: Dok. Metrotvnews.com.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Gabungan Pengusaha Makan Bergizi Indonesia (Gapembi) Alven Stony menegaskan, pihaknya telah berkolaborasi dengan Kadin untuk memperluas keterlibatan UMKM dalam penyediaan dapur dan layanan makanan bergizi.
“Sebagai mitra pemerintah, Gapembi bersama Kadin telah berkolaborasi mengoordinasikan dan menggerakkan pengusaha UMKM untuk terlibat dalam penyediaan dapur makan bergizi bagi sasaran, seperti siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kadin bersama Gapembi juga berperan sebagai inkubator bagi pengusaha UMKM yang ingin berpartisipasi,” ujar Alven.
Menurut Alven, pelibatan UMKM akan memberikan dampak ganda. Yakni, memperluas akses layanan gizi sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
Alven menegaskan, Gapembi dan Kadin memastikan pendampingan bagi para pelaku usaha. Mulai dari pengelolaan rantai pasok hingga pemenuhan standar kebersihan dan kualitas pangan.