Program MBG di Denpasar Soroti Ancaman Makanan Ultra Proses

Denpasar: Upaya meningkatkan literasi gizi masyarakat terus diperkuat melalui sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Wantilan Pura Dalem Sesetan, Denpasar. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menegaskan bahwa kualitas gizi keluarga, khususnya anak, merupakan fondasi penting dalam mencetak generasi masa depan bangsa.

Dalam paparannya, Charles menyampaikan bahwa orang tua memiliki peran strategis dalam membentuk pola konsumsi sehat sejak dini. Menurutnya, pendidikan formal perlu ditunjang dengan pemenuhan gizi seimbang agar tumbuh kembang anak berjalan optimal.

“Kita sepakat bahwa anak-anak adalah titipan Tuhan yang paling berharga. Sebagai orang tua, tugas kita bukan hanya menyekolahkan mereka, tetapi memastikan bahwa mereka mendapatkan gizi yang baik dan seimbang,” ujar Charles.

Ia juga menyoroti meningkatnya konsumsi makanan ultra proses, yang dinilai menjadi tantangan serius bagi kesehatan anak. Charles mengajak keluarga untuk menerapkan perubahan mulai dari rumah.

“Perubahan pola makan dimulai dari kebiasaan kita sendiri, dari cara kita mengenalkan makanan pada anak-anak. Makanan bukan hanya soal kenyang, tetapi juga kandungan gizi,” tegasnya.

Charles memastikan komitmennya dalam memperkuat kebijakan gizi nasional agar tidak hanya berhenti pada tataran wacana, tetapi benar-benar berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Mochamad Halim, menyampaikan bahwa Program MBG dirancang sebagai langkah strategis untuk membangun generasi yang sehat, aktif, dan produktif.

“Individu yang terpenuhi gizinya akan lebih siap berkembang dan berkontribusi bagi masa depan bangsa. Kami ingin memastikan kebiasaan makan sehat menjadi budaya, bukan sekadar program sementara,” kata Halim.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, para pemangku program mengajak masyarakat Bali untuk bersama-sama membangun kesadaran gizi berkelanjutan. Mereka berharap langkah kecil yang dimulai dari lingkungan keluarga dapat menjadi fondasi perubahan besar bagi kesehatan generasi Indonesia.