Sosialisasi MBG di Gianyar. Istimewa
Al Abrar • 2 December 2025 23:20
Gianyar: Upaya pemerintah meningkatkan kualitas gizi masyarakat kembali ditegaskan melalui sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Desa Guwang, Kabupaten Gianyar. Program ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri Anggota Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta; perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Gede Krisna Udiana; perwakilan teknis BGN, Dewa; serta ratusan warga yang antusias mengikuti jalannya agenda.
Dalam penyampaiannya, I Nyoman Parta menegaskan komitmen DPR memastikan kebijakan pemenuhan gizi tidak hanya berhenti sebagai dokumen regulasi, tetapi benar-benar dirasakan masyarakat.
“Kebijakan tidak boleh berhenti di atas kertas. Kita harus memastikan program ini sampai ke masyarakat dengan kualitas yang terjaga. Penguatan lembaga dan peningkatan kapasitas SDM adalah kunci agar program ini berjalan efektif,” ujar I Nyoman Parta.
Sementara itu, perwakilan BGN, Gede Krisna Udiana, menekankan pentingnya komunikasi publik yang rapi dan mudah diakses agar informasi terkait program MBG tidak bias di tengah masyarakat.
“Masyarakat, khususnya para orang tua, harus mendapatkan informasi yang benar dan mudah diakses. BGN perlu menyiapkan call center, kanal pengaduan resmi, serta mekanisme pelaporan yang sederhana namun efektif,” tegasnya.
Menurut Gede, ruang komunikasi tidak hanya berfungsi sebagai jalur pengaduan, tetapi juga menjadi tempat masyarakat menyampaikan apresiasi bila pelaksanaan program berjalan baik. Ia juga kembali menyampaikan edukasi dasar gizi seimbang, mulai dari karbohidrat, protein hingga lemak sebagai fondasi penerapan MBG.
Dari sisi teknis, perwakilan BGN lainnya, Dewa, menyampaikan bahwa MBG merupakan bagian dari kerangka besar menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Program ini menyasar anak PAUD hingga SMA, termasuk kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tujuan utamanya adalah memastikan pemenuhan gizi sejak dini,” jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan MBG bergantung pada dua faktor utama: kualitas distribusi makanan bergizi dan pemahaman masyarakat tentang nutrisi yang benar.
Program MBG di Bali kembali menegaskan bahwa pemenuhan gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi memerlukan partisipasi aktif keluarga, komunitas, hingga sekolah. Melalui edukasi gizi yang tepat serta saluran komunikasi publik yang transparan, pelaksanaan MBG diharapkan tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi juga memperkuat kualitas kesehatan generasi Indonesia di masa depan.