Update Korban Meninggal Bencana Sumatra Bertambah Jadi 1.071 Jiwa

Korban jiwa bencana alam di Sumatera Utara ANTARA/HO-Pusdalops Sumut

Update Korban Meninggal Bencana Sumatra Bertambah Jadi 1.071 Jiwa

Whisnu Mardiansyah • 19 December 2025 17:46

Aceh: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan penambahan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra. Total korban jiwa hingga Jumat, 19 Desember menjadi 1.071 orang, bertambah tiga dari data Kamis, 18 Desember yang sebanyak 1.068 jiwa.

"Rekapitulasi umum hasil pendataan dan pencarian pertolongan per hari ini, jumlah korban meninggal secara total di tiga provinsi bertambah tiga," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.

Meski angka kematian bertambah, terdapat titik terang dengan berkurangnya jumlah korban yang masih dalam pencarian. Muhari menyebutkan, daftar orang hilang berkurang lima orang, dari total 190 menjadi 185 orang per hari ini.
 


Berikut rincian korban per provinsi per 19 Desember 2025:

  • Aceh: 455 meninggal, 30 hilang, 498.182 pengungsi.

  • Sumatra Utara: 369 meninggal, 71 hilang, 19.608 pengungsi.

  • Sumatra Barat: 247 meninggal, 84 hilang, 9.078 pengungsi.

Jumlah warga yang masih mengungsi tercatat mengalami penurunan. Dari 537.185 jiwa pada Kamis, jumlahnya berkurang menjadi 526.868 jiwa pada Jumat. Operasi Search and Rescue (SAR) masih terus berlangsung untuk menemukan korban hilang. Pencarian dilakukan di 4 sektor di Sumatra Utara, 5 sektor di Sumatra Barat, dan meliputi 6 kabupaten di Aceh.

Sampai saat ini, masih terdapat 27 kabupaten/kota yang memperpanjang status tanggap darurat bencana. Abdul Muhari menyampaikan, meski situasi masih dalam masa tanggap darurat, langkah-langkah percepatan pemulihan telah dimulai. Fokusnya adalah pembangunan hunian, baik hunian tetap (huntap) maupun hunian sementara (huntara), di setiap provinsi dan kabupaten/kota terdampak.

"Langkah-langkah percepatan khususnya dalam pembangunan hunian, baik hunian tetap maupun hunian sementara di setiap provinsi dan kabupaten/kota terdampak sudah mulai dikerjakan dan dilakukan percepatan," jelas Muhari.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)