Aceh: Kementerian Kesehatan Arab Saudi melaporkan sembilan kasus terkonfirmasi Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) dalam periode 1 Maret hingga 21 April 2025. Jemaah haji Aceh diminta waspada terhadap gejala infeksi saluran pernapasan dan menghindari kontak dengan unta.
Kabid Kesehatan PPIH Embarkasi Aceh, Ziad Batubara, mengatakan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah telah disiagakan untuk memberikan pelayanan medis bagi jemaah yang membutuhkan.
"Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, atau sesak napas, segera laporkan ke petugas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Ziad, Kamis, 22 Mei 2025.
MERS-CoV adalah penyakit pernapasan serius yang disebabkan oleh virus corona. Penularannya dapat terjadi melalui kontak dekat dengan unta yang terinfeksi atau melalui droplet dari manusia ke manusia. Ziad meminta jemaah menghindari interaksi dengan unta, termasuk berfoto atau mengonsumsi susu unta yang tidak terjamin kebersihannya.
"Kami imbau jemaah Aceh untuk tetap memakai masker sebagai langkah pencegahan penyebaran virus. Gejala umum MERS-CoV meliputi demam tinggi, batuk, dan sesak napas yang dapat berkembang menjadi pneumonia atau gagal napas," ungkapnya.
Ziad menekankan pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Ia juga mengingatkan agar jemaah tidak mengonsumsi produk olahan unta yang tidak terjamin keamanannya. Selain MERS-CoV, jemaah diminta mewaspadai potensi penyakit lain yang dapat menyebar selama musim haji.
"Cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah beraktivitas, serta hindari kerumunan tanpa masker. Kewaspadaan harus ditingkatkan, terutama di tempat-tempat berisiko tinggi penularan. Kami berharap seluruh jemaah menjaga kesehatan agar ibadah berjalan lancar," jelasnya.