Ilustrasi ojek online. Foto: MI/Bary Fathahillah
Al Abrar • 19 May 2025 17:38
Jakarta: Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (Oraski) memastikan tidak akan ikut serta dalam aksi demonstrasi yang akan digelar pada 20 Mei 2025. Keputusan itu diambil sebagai bentuk komitmen untuk tetap berada di jalur perjuangan rasional dan konstruktif dalam memperjuangkan kesejahteraan mitra pengemudi transportasi online.
Ketua Umum Oraski, Fahmi Maharaja, menegaskan bahwa jutaan mitra pengemudi memilih untuk tetap bekerja atau on-bid demi menghidupi keluarga, alih-alih mengikuti mobilisasi politik yang dinilai tidak mencerminkan aspirasi asli para pengemudi.
"Mobilisasi politik tidak membawa solusi nyata. Kami lebih memilih langkah dialog dan pendekatan langsung yang terbukti membawa hasil," ujar Fahmi dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 19 Mei 2025.
Oraski menilai perjuangan atas nama kesejahteraan pengemudi harus dilakukan melalui jalur yang proporsional dan tidak menimbulkan gangguan terhadap stabilitas ekosistem transportasi online yang selama ini telah terbentuk.
Organisasi ini juga menyoroti pembahasan revisi Undang-Undang Lalu Lintas yang dinilai memiliki arah keliru. Fahmi menyampaikan kekhawatirannya bahwa sejumlah usulan dalam revisi tersebut justru dapat merusak keberlangsungan ekosistem transportasi online, alih-alih meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan.
"Jangan rusak ekosistem yang sudah berjalan dengan baik hanya karena kepentingan sesaat. Kami mendukung solusi jangka panjang, bukan sensasi jangka pendek," tegasnya.
Selama ini, Oraski aktif mendorong program-program kesejahteraan melalui pendekatan langsung ke aplikator, termasuk program garansi pendapatan harian yang kini telah dinikmati ribuan driver—baik anggota Oraski maupun mitra individu lainnya.
Dalam pernyataannya, Oraski juga menolak usulan DPR yang membatasi potongan maksimal oleh aplikator sebesar 10 persen. Menurut Fahmi, kebijakan tersebut berpotensi melemahkan daya saing dan justru dapat berdampak negatif bagi pengemudi.
Oraski menegaskan akan terus berada di jalur perjuangan yang rasional, melibatkan pengemudi sebagai pelaku utama, dan menolak segala bentuk mobilisasi politik yang tidak berpihak pada realitas dan kebutuhan para mitra di lapangan.