Jurus Bos KAI Pecut Transformasi di Tengah Krisis Global

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo. Foto: Dok istimewa

Jurus Bos KAI Pecut Transformasi di Tengah Krisis Global

Eko Nordiansyah • 16 May 2025 16:18

Jakarta: Kepemimpinan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam menahkodai perusahaan ketika melewati badai pandemi dan mengakselerasi transformasi layanan perkeretaapian nasional diapresiasi. Dengan semangat kolaboratif perubahan, ia menjadikan KAI sebagai tulang punggung mobilitas masyarakat Indonesia.

“Kami ingin mengenalkan lebih dekat sosok Pak Didiek sebagai pemimpin transformasional yang hadir tidak hanya di ruang rapat, tapi juga menyatu di lapangan bersama para pegawai,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Mei 2025.

Didiek diangkat sebagai Direktur Utama pada 8 Mei 2020, tepat saat pandemi covid-19. Keputusan-keputusan strategis dan cepat harus diambil di tengah ketidakpastian, dengan tiga misi utama, yaitu memastikan operasional tetap berjalan, melindungi karyawan lebih dari 25 ribu orang, dan menjaga kepercayaan pelanggan.

“Adaptasi, transformasi, dan keberlanjutan, tiga pilar inilah yang menjadikan KAI tetap relevan, tangguh, dan progresif di tengah masa sulit,” tambah Anne.
 

Baca juga: 

Dukung Transformasi Hijau dan Digital, KAI Gandeng Operator KA Jerman



(Peluncuran buku berjudul “Masinis yang Melintasi Badai”?. Foto: Dok istimewa)

Dokumentasi perjalanan melalui buku

Untuk itu, KAI meluncurkan buku berjudul “Masinis yang Melintasi Badai”, sebuah dokumentasi tentang perjalanan kepemimpinan Didiek. Anne menegaskan, Buku ini adalah simbol keberanian dalam menghadapi tantangan besar.

Melalui kisah nyata kondisi lapangan, mulai dari rel KA, prasarana di Balai Yasa hingga lorong stasiun, buku ini menampilkan sisi humanis. Kepemimpinan Didiek digambarkan tidak hanya sebagai pemikir strategi, tetapi juga sebagai pemimpin yang menyalami langsung tangan para pekerja.

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik buku ini sebagai catatan perjalanan penting dalam sejarah KAI. Erick menyebut, peningkatan jumlah layanan dan kualitasnya adalah bukti. Namun menurutnya, tantangan ke depan adalah menjaga transformasi ini tetap berkelanjutan.

Pada 2023, KAI mencatat layanan penumpang mencapai 371,54 juta orang. Memasuki 2024, rata-rata 35 juta orang per bulan dilayani moda ini, membuktikan keandalan kereta api sebagai transportasi masa depan.

“Dengan narasi utama Transformasi Kereta Api Indonesia, KAI berkomitmen memperluas jangkauan buku ini melalui kampanye digital, kolaborasi komunitas, hingga liputan di media arus utama,” tutup Anne.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)