Wacana Pertemuan Megawati dengan Prabowo Diminta Tak Disimpulkan Mau Berkoalisi

Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri bertemu Prabowo Subianto setelah Pilpres 2019. Foto: MI/Ramdani

Wacana Pertemuan Megawati dengan Prabowo Diminta Tak Disimpulkan Mau Berkoalisi

Fachri Audhia Hafiez • 12 January 2025 20:13

Jakarta: Wacana pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto diminta tak disimpulkan kalau partai banteng mau berkoalisi. Rencana pertemuan keduanya dinilai tak perlu dikonstruksikan macam-macam.

"Saya menangkap jangan dikerangkakan dalam kerangka mau koalisi. Berikan kesempatan pertemuan kedua beliau original, enggak usah didesain, enggak usah terlalu dikonstruksikan untuk masuk kabinet misalnya," kata politikus PDIP Aria Bima di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu, 12 Januari 2025.

Aria mengatakan pertemuan kedua tokoh tersebut sejatinya bertujuan baik. Sebab, akan memberikan kesejukan bagi bangsa.

"Pertemuan itu baik, apalagi dengan tujuan yang baik antara kedua tokoh akan memberikan kesejukan dalam program dinamika bangsa ini ke depan," ucap Aria.

Wakil Ketua Komisi II DPR itu yakin Megawati dan Prabowo akan bertemu. Terlebih, Ketua Umum PDIP dan Ketua Umum Partai Gerindra itu tak ada persoalan, bahkan bersahabat.

"Menurut saya, saya yakin pasti akan ketemu. Kalau pertemuan itu terjadi, maka ada pertalian batin dan pertalian pikiran antara Ibu Mega dan Pak Prabowo," kata Aria.
 

Baca juga: Megawati: Saya dan Pak Prabowo Enggak Musuhan

Sebelumnya, Megawati mengaku dibisiki bahwa ada seseorang yang ingin kembali dibuatkan nasi goreng. Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di acara hari ulang tahun (HUT) ke-52 PDIP, Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari 2025.

Menu nasi goreng pernah disajikan Megawati saat pertemuan dengan Prabowo pada Rabu, 24 Juli 2019. Kala itu, Prabowo bertandang ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Saat ini, kata Megawati, dirinya tengah mumet. Soal pertemuan, dia sejatinya bisa mengirimkan orang kepercayaannya.

"Bu, ada yang udah minta nasi goreng. Oh, nasi goreng. Aku aja lagi mumet, anak-anakku banyak yang enggak jadi. Lah gitu loh. Emangnya enggak boleh, boleh lah. Tapi kan prinsip. Kalau aku perlu situ kan enggak perlu ketemu toh. Aku bisa kok ngirim orang. Sampe. Gitu loh. Itu apa namanya, strategi politik. Ngono wae kok ra iso," kata Megawati.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)