25 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Badai Melissa saat Angin Kencang Hantam Bahama

Imbas Badai Melissa yang menghantam wilayah selatan Bahama. Foto: EFE

25 Orang Dilaporkan Tewas Akibat Badai Melissa saat Angin Kencang Hantam Bahama

Fajar Nugraha • 30 October 2025 15:50

Bahama: Badai Melissa mulai menerjang bagian selatan Bahama pada Rabu 29 Oktober 2025 malam setelah menciptakan jalur yang merusak di Karibia. Para pejabat mengatakan lebih dari 20 orang tewas di Haiti, dan lima jenazah ditemukan di Jamaika.

Badai tersebut mendarat di Jamaika pada Selasa sebagai badai Kategori 5, dan kemudian menghantam Kuba. Badai tersebut telah diturunkan statusnya menjadi badai Kategori 1. Namun, badai tersebut diperkirakan akan menyebabkan gelombang badai berbahaya di Bahama dan Kepulauan Turks dan Caicos.

“Di Haiti, anak-anak termasuk di antara korban tewas dan belasan orang lainnya masih hilang,” menurut Ronald Louis, manajer teknis Komite Perlindungan Sipil Kota, seperti dikutip dari The New York Times, Kamis 30 Oktober 2025.

Badai Melissa meluluhlantakkan Jamaika ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata koordinator tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk negara kepulauan tersebut, Dennis Zulu, pada hari Rabu. Lebih dari satu juta orang, sepertiga dari populasi Jamaika, terdampak langsung oleh badai tersebut, ujarnya.

Lima orang tewas di Paroki St. Elizabeth, salah satu wilayah yang paling parah dilanda badai di Jamaika. Di Republik Dominika, seorang pria tewas saat mencoba membersihkan puing-puing dari selokan, menurut Julian Alberto Garcia Roman, seorang pejabat darurat setempat.

Sementara seorang anak berusia 9 tahun juga hilang.

Pada hari Rabu, pejabat pemerintah di Jamaika mengatakan prioritas mereka adalah memulihkan layanan listrik dan telekomunikasi serta membersihkan jalan-jalan yang terblokir dan terendam banjir untuk menilai kerusakan secara lebih menyeluruh.

“Kita tahu bahwa Jamaika bagian baratlah yang paling terdampak,” kata Menteri Informasi Jamaika, Dana Morris Dixon, dalam sebuah konferensi pers, seraya menambahkan bahwa Jamaika bagian tengah juga mengalami “banyak kerusakan, banyak banjir.”

Angin kencang akibat badai tropis menerjang kepulauan di tenggara Bahama pada hari Rabu, di mana pusat badai diperkirakan akan tiba dalam beberapa jam. Pada Kamis malam, Melissa diperkirakan berada di dekat Bermuda, tempat layanan cuaca negara itu telah mengeluarkan peringatan badai.

Amerika Serikat akan mengerahkan tim tanggap bencana ke negara-negara Karibia yang terdampak Melissa. Kementerian Luar Negeri juga menempatkan pasokan di enam gudang sebelum badai, tetapi tidak jelas di mana mereka berada. Pada tahun-tahun sebelumnya, Badan Pembangunan Internasional AS memimpin upaya tanggap bencana terkait badai di Karibia. Namun, pemerintahan Trump menutup badan tersebut awal tahun ini.

Turis terlantar

Menteri Pariwisata Jamaika Edmund, Bartlett mengatakan, seluruh 25.000 pengunjung internasional yang tetap berada di Jamaika saat Badai Melissa menerjang daratan telah tercatat dan akan dapat mulai meninggalkan negara kepulauan itu dalam beberapa hari.

Bartlett mengatakan ia memperkirakan Bandara Internasional Norman Manley di Kingston akan dibuka kembali pada hari Rabu untuk penerbangan bantuan dan bantuan kemanusiaan.

“Pada Kamis, penerbangan akan dapat mendarat untuk mengevakuasi tamu yang ingin meninggalkan bandara,” pungkas Bartlett.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)