Akhiri Kunjungan di Tiongkok, NasDem buka peluang Kerja Sama Strategis dengan Yunnan

Delegasi Partai NasDem dan ASEAN dalam kunjungan resmi mereka ke Tiongkok. Foto: Partai NasDem

Akhiri Kunjungan di Tiongkok, NasDem buka peluang Kerja Sama Strategis dengan Yunnan

Fajar Nugraha • 19 November 2025 11:17

Yunnan: Tidak banyak yang mengetahui bahwa Yunnan kini memegang peranan baru yang sangat strategis dalam arsitektur geopolitik Asia. Provinsi ini ditetapkan sebagai gerbang utama (gateway) Tiongkok menuju Asia Tenggara dan Asia Selatan, sebuah mandat nasional yang menandai arah besar kebijakan keterbukaan Tiongkok di era Presiden Xi Jinping.

Fakta inilah yang menjadi inti pemaparan penutup Delegasi Partai NasDem dan ASEAN dalam kunjungan resmi mereka ke Tiongkok, yang disampaikan oleh Profesor Shu Yuan, Dekan Institut Penelitian Kondisi Provinsi dan Kebijakan Yunnan, Sekolah Partai Komite Provinsi Yunnan CPC (Akademi Tata Kelola Yunnan).

Dalam penjelasannya, Prof. Shu Yuan menekankan bahwa Yunnan kini bukan lagi daerah pinggiran, tetapi simpul baru yang menghubungkan Tiongkok dengan kawasan Asia. “Yunnan adalah titik temu alami antara Tiongkok dan Asia Tenggara. Secara geografis, budaya, dan historis, kami adalah jembatan yang menghubungkan dua kawasan besar Asia,” ujarnya.

Prof. Shu Yuan menambahkan bahwa posisi strategis Yunnan didukung oleh mandat langsung pemerintah pusat.

“Pemerintah pusat menugaskan Yunnan untuk berada di garis depan keterbukaan tingkat tinggi. Tugas kami adalah membuka pintu seluas-luasnya ke Selatan dan Tenggara, bukan hanya melalui perdagangan, tetapi juga melalui kerja sama sosial dan budaya,” jelasnya.

Prof. Shu Yuan memaparkan bahwa konektivitas Yunnan diperkuat oleh jaringan besar koridor ekonomi, termasuk Bangladesh - Tiongkok - India - Myanmar Economic Corridor, Tiongkok - Laos Railway, Greater Mekong Subregion, dan integrasi dengan Greater Bay Area.

“Konektivitas darat yang dimiliki Yunnan adalah aset geopolitik. Dengan koridor-koridor ini, kami bisa menghubungkan Tiongkok langsung ke Asia Selatan dan ASEAN dengan cara yang lebih cepat, efisien, dan terintegrasi,” tegasnya.

Kebijakan high-standard opening-up menjadi fondasi utama pembangunan provinsi tersebut. Bukan hanya pada perdagangan atau investasi, tetapi juga modernisasi pelabuhan, digitalisasi e-commerce lintas negara, pembangunan hub-logistik, serta diplomasi budaya.

“Keterbukaan tingkat tinggi berarti keterbukaan yang berkualitas. Kami menyasar kolaborasi jangka panjang yang memberi manfaat bagi masyarakat di kedua sisi, bukan sekadar arus barang dan modal,” paparnya.

Ketua Delegasi NasDem, Rio Okto Mendrino Waas, menyampaikan bahwa materi Prof. Shu Yuan membuka ruang kerja sama yang sangat relevan dan strategis bagi Indonesia. Rio menilai bahwa kedekatan geografis dan keterhubungan budaya membuat kerja sama Indonesia - Yunnan sangat potensial untuk segera dijalankan.

“Ada banyak pintu yang bisa kita buka bersama Yunnan. Kolaborasi dapat dimulai dari pertukaran budaya, pelatihan vokasi, hingga pengembangan pusat inovasi. Yunnan memiliki infrastruktur konektivitas yang kuat, sementara Indonesia memiliki modal manusia dan budaya yang sangat kaya. Ini kombinasi yang ideal,” ujarnya.

Rio berharap kerja sama awal dapat dilakukan melalui program-program yang paling mudah dieksekusi, terutama di bidang kebudayaan dan peningkatan kapasitas SDM.

“Kita bisa memulai dari hal-hal yang paling sederhana tetapi berdampak langsung, seperti pertukaran kebudayaan, program vokasi, dan pelatihan teknis. Kerja sama semacam ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk kolaborasi jangka panjang,” katanya.

Pemaparan Prof. Shu Yuan ini sekaligus menutup rangkaian kunjungan Delegasi NasDem dan ASEAN ke Tiongkok yang berlangsung 12 - 19 November, mencakup dialog politik di Beijing, eksplorasi pusat-pusat riset, kunjungan zona industri, hingga diplomasi kebudayaan di berbagai wilayah Yunnan. Seluruh agenda difasilitasi oleh International Department of the Communist Party of China (IDCPC).

Momen ini menegaskan bahwa hubungan Indonesia - Tiongkok ke depan semakin relevan pada level antarwilayah, antarpartai, dan antarmasyarakat. Dengan posisi Yunnan sebagai gerbang baru Tiongkok ke ASEAN, peluang kerja sama Indonesia - Yunnan diproyeksikan semakin luas dalam ekonomi, vokasi, logistik, kebudayaan, dan inovasi sosial.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)