Ahmad Mustaqim • 19 June 2025 23:16
Yogyakarta: Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2025/2026 jenjang SMP menyediakan ratusan kuota siswa berkebutuhan khusus atau disabilitas. Kuota dari jalur afirmasi disabilitas memilki daya tampung sebanyak 172 peserta didik.
"Sebanyak 172 kursi ini atau 5 persen dari kuota total dengan sebaran di 16 SMP negeri yang masa pendaftarannya dimulai 18 Juni," kata Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Pendidikan dan Resource Centre Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta, Dian Yunila Handayani pada Kamis, 19 Juni 2025.
Dian menjelaskan SPMB jenjang SMP pada 2025 kurang lebih sama dengan sebelumnya, real time online (RTO). Ia mengatakan ada sejumlah perbedaan yang diterapkan.
"Perbedaannya ada empat skala prioritas, yaitu anak berkebutuhan khusus (ABK) berdasarkan surat dokter, sudah mendapatkan pendampingan minimal sejak kelas 4 atau 5 SD, mendapat asesmen dari ULD atau lembaga yang dikerjasamakan ialah PPT UII dan hasil asesmen dari biro lain," ujarnya.
Menurut dia, sejumlah hal itu bisa menjadi rambu-rambu untuk mengetahui calon peserta didik masuk dalam kelompok skala prioritas atau tidak. SPMB kali ini, katanya, juga mencantumkan rentang Intelligence Quotient (IQ) pada angka 65-84 pada hasil asesmen.
Sampai saat ini, ia menyebut ada 228 ABK penduduk Kota Yogyakarta yang bersekolah di jenjang SD di dalam kota. Sementara, ada juga 5 ABK di luar kota.
"Total ada 233 ABK sementara daya tampung 172, sehingga yang belum masuk di SMP Negeri melalui jalur afirmasi akan difasilitasi masuk sekolah swasta dan mendapat Jaminan Pendidikan Daerah (JPD) Inklusi," ujarnya.
JPD inklusi akan diterima secara otomatis, kata Dian, tanpa melihat latar belakang ekonomi orang tua calon peserta didik. Ia menyatakanbada 11 SMP swasta yang telah bekerja sama untuk menerima calon peserta didik yang belum masuk di SMP negeri lewat jalur afirmasi.
"JPD Inklusi yang diterima sejumlah Rp4 juta dalam setahun bagi masing-masing peserta didik, jadi per semester mendapat Rp2 juta, sebanyak Rp1,5 juta untuk biaya sekolah dan Rp500 ribu untuk uang saku," kata dia.
SMP swasta yang dimaksud di antaranya SMP BOPKRI 3, SMP IT Masjid Syuhada, SMP Muhammadiyah 1, SMP Muhammadiyah 2, Muhammadiyah 4, Muhammadiyah 7, Muhammadiyah 9, Muhammadiyah 10, SMP Perintis, SMP Taman Dewasa IP dan SMP Taman Dewasa Jetis. Dengan total jumlah 17 Guru Pendamping Khusus (GPK) di SMP Swasta. Sementara di 16 SMP Negeri terdapat 30 GPK.
Pihaknya menyatakan seleksi jalur afirmasi disabilitas jenjang SMP akan dilakukan berdasarkan empat prioritas yang telah disebutkan. Apabila ada kesamaan prioritas, maka penentuan peringkat berdasarkan jarak RW. Ketika terdapat kesamaan pada jarak, maka penentuan peringkat didasarkan pada waktu aktivasi akun.
"Kami mengimbau kepada orang tua atau wali calon peserta didik jalur afirmasi disabilitas agar melakukan aktivasi akun lebih awal, pengajuan akun dilakukan secara mandiri dan daring. Selain itu juga agar memantau peringkat secara berkala, karena masih bisa ubah pilihan sekolah sampai 24 Juni 2025 pukul 14.00 WIB, terkait konsultasi kami juga sangat terbuka di ULD," kata Dian.