Kemitraan Pendidikan–Industri Didorong untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Bandung: Kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri kembali diperkuat demi mendukung ketahanan pangan nasional. Langkah ini diharapkan mampu melahirkan sumber daya manusia unggul dan riset inovatif yang langsung menjawab kebutuhan sektor perikanan.

PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Padjadjaran di Rektorat Unpad Jatinangor, Bandung. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting penguatan SDM, riset terapan, dan hilirisasi inovasi di sektor perikanan.

Acara tersebut dihadiri Direktur Utama Agrinas Jaladri, Kharisma Febriansyah, beserta jajaran direksi dan pimpinan Unpad, termasuk Rektor Universitas Padjadjaran, Arief S. Kartasasmita. Kolaborasi ini mencakup pendidikan dan pelatihan berbasis industri, magang mahasiswa, peningkatan kompetensi dosen, pelatihan sertifikasi profesi, riset bersama, hingga penjaringan tenaga kerja potensial melalui Career Development Center.

“MoU ini bukan sekadar dokumen formal, tetapi sebuah langkah konkret untuk menjembatani dunia pendidikan dan industri. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memastikan lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan industri perikanan masa kini,” ujar Kharisma Febriansyah, yang dikutip, Kamis, 14 Agustus 2025.
 

Baca juga: Dukung Swasembada Pangan, Lahan Produktif hingga Pupuk Memadai Perlu Jadi Perhatian

Menurut Kharisma, dukungan dari Universitas Padjadjaran akan memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pelaku usaha. Ia meyakini bahwa sinergi ini akan menciptakan lompatan kualitas bagi SDM dan riset sektor perikanan.

“Terlepas dari berbagai dinamika yang terjadi di industri maupun organisasi, komitmen Agrinas Jaladri untuk terus maju, berkembang, dan menjadi garda terdepan dalam penguatan ketahanan pangan nasional tidak akan goyah. Kemitraan ini adalah bukti bahwa kami siap melahirkan SDM unggul dan riset aplikatif untuk mendukung keberlanjutan sektor perikanan," ujarnya.

Melalui implementasi kesepakatan ini, kedua pihak menargetkan lahirnya program-program kolaboratif yang berdampak langsung bagi masyarakat dan industri. Mulai dari riset inovatif yang siap dihilirisasikan, peningkatan keterampilan tenaga kerja, hingga penguatan kelembagaan untuk mendukung kemandirian pangan nasional sesuai visi Asta Cita 2024–2029.