Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, membuka kegiatan pelatihan keamanan pangan bagi pengelola SPPG yang digelar di Aula Sudirman Makodim 0622/Kabupaten Sukabumi, Sabtu (11/10). (IST)
Media Indonesia • 12 October 2025 19:03
Sukabumi: Puluhan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Sukabumi mengikuti pelatihan keamanan pangan selama tiga hari. Kegiatan ini dibuka secara resmi di Aula Sudirman Makodim 0622/Kabupaten Sukabumi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menyatakan pelatihan ini penting untuk memperkuat ketahanan pangan daerah. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai program prioritas presiden menempatkan SPPG pada posisi strategis yang mendapat banyak sorotan.
“Sebagai pengelola dan pendistribusi program MBG, SPPG tentu harus bisa disiplin, tanggung jawab, dan menerapkan standard operasional pelayanan,” tegas Ade, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Ade menekankan komitmen pemerintah dalam memastikan keamanan pangan dari proses produksi hingga distribusi. Ia meminta peserta memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi dalam mengelola makanan bergizi.
“Kalau ada yang belum paham, jangan ragu bertanya. Manfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin. Gunakan bahan baku dari daerah sendiri agar ekonomi masyarakat ikut bergerak,” ucap dia.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Irwan Ruswandi, menjelaskan pelatihan diikuti SPPG dari tiga wilayah. Wilayah tersebut meliputi Palabuhanratu, Cikidang, dan Cibadak.
“Harapannya, setelah pelatihan ini, kepercayaan masyarakat terhadap penyedia makanan semakin meningkat,” kata Irwan.
Pelatihan akan berlangsung secara bertahap untuk seluruh SPPG dengan target selesai pada 30 Oktober. Para peserta dibekali materi mulai dari pemilihan bahan makanan, teknik pengolahan, penyimpanan, hingga pengelolaan limbah.
Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Agung Ariwibowo menekankan pentingnya disiplin dalam penyediaan makanan. Ia meminta proses pendistribusian makanan dilakukan dengan tepat waktu dan sesuai prosedur.
“Pendistribusian makanan harus dilakukan dengan tepat waktu dan sesuai SOP. Jangan dimasak satu hari sebelumnya,” ujarnya.
Program MBG tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Kepala dapur diminta tegas memastikan setiap bagian menjalankan tugasnya dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.