Berkunjung ke Comac, Menteri Transmigrasi Jalin Kerja Sama Bangun Konektivitas di Papua

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman (kanan), melakukan kunjungan kerja ke Perusahaan Commercial Aircraft Corporation of China (Comac) di Shanghai, Tiongkok, Minggu, 12 Oktober 2025. Metrotvnews.com/Siti Yona

Berkunjung ke Comac, Menteri Transmigrasi Jalin Kerja Sama Bangun Konektivitas di Papua

Siti Yona Hukmana • 12 October 2025 13:10

Shanghai: Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Perusahaan Commercial Aircraft Corporation of China (Comac) di Shanghai, Tiongkok, Minggu, 12 Oktober 2025. Tujuan kedatangan Iftitah ke perusahaan pembuat pesawat komersial Tiongkok ini untuk menjalin kerja sama membangun konektivitas di kawasan transmigrasi, salah satunya Papua.

Metro TV ikut melakukan kunjungan ini bersama rombongan Kementerian Transmigrasi. Setiba di Kantor Comac, Menteri Transmigrasi langsung disambut jajaran direksi perusahaan kedirgantaraan sipil BUMN Tiongkok itu.

Kemudian, melakukan pemantauan ke pabrik produksi pesawat dan menjajaki maskapai buatan Comac. Mentrans mengaku kagum dengan produksi pesawat yang dilakukan Comac, yang mempunyai tiga kriteria, yakni high efficiency, high technology, dan high quality.

Setelah melihat proses pembuatan pesawat, Mentrans Iftitah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Direktur Comac, Shen Bo. Target dari kunjungan ini adalah belajar dari Tiongkok tentang upaya pemberantasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dengan berorientasi kepada skala ekspor.

Dalam pertemuan ini, Mentrans Iftitah menyatakan keinginannya bekerja sama membangun konektivitas di kawasan transmigrasi Indonesia. Terutama, membangun konektivitas dengan transportasi udara. 

"Kunjungan kerja kami pertama ini kami mulai di Shanghai, berkunjung ke industri pesawat terbang Comac. Kenapa kami ke Comac? Karena ada kaitannya bahwa negara Indonesia itu adalah negara kepulauan, kemudian membutuhkan konektivitas, dan kita berpikir bahwa konektivitas yang terbaik itu adalah menggunakan angkutan moda udara," kata Mentrans Iftitah di lokasi, Minggu, 12 Oktober 2025.

Latar Belakang Kerja Sama


Iftitah mengatakan Indonesia telah mengembangkan industri dirgantara sejak 1990-an. Hal ini yang menjadi latar belakang Kementerian Transmigrasi menjalin kerja sama intens dengan Tiongkok dalam mengembangkan industri dirgantara.

"Sehingga Indonesia ke depan bukan hanya sebagai market atau pasar saja atau bersifat konsumtif, tetapi juga bersifat yang cukup produktif," ungkap Iftitah.

Iftitah mengatakan kerja sama bisa secara bertahap, dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terlebih dahulu. Kemudian, membuka industri yang paling ringan seperti maintenance atau membuat bengkel pesawat di Indonesia.
 
Baca Juga: 

RI-Prancis Teken MoU Perkuat Industri Dirgantara


Mentrans Iftitah menyebut maskapai Indonesia Trans Nusa telah memesan 50 unit pesawat dari Comac yang digunakan di Indonesia. Spesifikasinya cocok untuk bandara-bandara, terutama bandara-bandara kecil yang ada di Tanah Air.

"Oleh karena itu, kami ingin secara gradual kerjasama itu ditingkatkan, sama dengan mimpi Tiongkok, mereka juga bermimpi sejak 500 tahun yang lalu bisa menguasai industri dirgantara," ucap Iftitah.

Punya Mimpi Sama

Iftitah mengatakan pihaknya juga memiliki mimpi yang sama, maka bila dikolaborasikan akan bisa lebih baik lagi. Kementerian Transmigrasi membuka kesempatan lahan-lahan transmigrasi yang utamanya ada di Indonesia Tengah ke Indonesia Timur untuk dijadikan kawasan industri dirgantara, salah satunya Papua.

"Betul, memang sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kita semua ingin pembangunan kesejahteraan yang secepat-cepatnya di Papua," ujar Mentrans Iftitah.

Kedua pihak optimistis kerja sama ini akan berjalan. Presiden Direktur Comac Shen Bo juga akan berkunjung ke Indonesia pada bulan ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)