Naik 0,35%, Dolar AS Tekuk Poundsterling hingga Yen

Dolar AS. Foto: Freepik.

Naik 0,35%, Dolar AS Tekuk Poundsterling hingga Yen

Husen Miftahudin • 8 February 2025 09:24

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), karena ketidakpastian baru seputar rencana Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan tarif, mengakhiri minggu yang bergejolak bagi pasar mata uang yang diguncang oleh berita utama perdagangan pada hari-hari awal pemerintahan baru.

Mengutip Yahoo Finance, Sabtu, 8 Februari 2025, indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap yen, poundsterling, dan mata uang lainnya, terakhir naik 0,353 persen pada 108,04. Indeks ini berada di jalur penurunan mingguan setelah kekhawatiran investor tentang perang dagang global mereda.

Kenaikan ini disebabkan oleh isyarat Trump yang akan mengumumkan pungutan timbal balik pada mitra dagang minggu depan, tanpa menyebutkan negara mana yang akan menjadi sasaran. Dolar AS berhasil bangkit kembali pada minggu ini, setelah Kanada dan Meksiko mengumumkan penangguhan pungutan selama satu bulan.

"Kita berada dalam periode di mana retorika tarif dan berita utama tarif akan menggerakkan pasar," kata Brendan McKenna, seorang ahli strategi di Wells Fargo di New York.
 

Baca juga: Rupiah Kembali Unjuk Gigi


(Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik)
 

Hampir semua mata uang utama dunia takluk


Hampir semua mata uang Grup 10 (G-10)melemah pada perdagangan Jumat terhadap dolar. Yen memangkas kenaikan yang terlihat di awal sesi setelah Trump secara terpisah mengatakan tarif terhadap Jepang tetap menjadi pilihan, sementara euro memimpin penurunan di antara kelompok tersebut.

Di pasar berkembang, mata uang Eropa Timur dan real Brasil memimpin penurunan. Pengukur saham pasar berkembang, yang sebagian besar berpihak pada Asia, memangkas kenaikannya akibat berita tarif. Indeks ekuitas masih menuju minggu keempat kenaikannya.

Para pedagang mata uang pada Senin menghadapi kenyataan baru perang dagang setelah pemerintahan Trump mengatakan akan memberlakukan tarif 25 persen terhadap barang-barang dari Kanada dan Meksiko, hanya untuk membalikkan langkah pembukaan minggu ini setelah negara-negara tetangga Amerika Utara itu kemudian mengumumkan penundaan selama satu bulan.

Sementara di sisi lain, Trump tetap akan memungut pajak sebesar sepuluh persen terhadap barang-barang Tiongkok.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)