PM Australia Rayakan Kemenangan, Berjanji Ciptakan Pemerintahan yang Tertib

PM Australia Anthony Albanese. (EPA)

PM Australia Rayakan Kemenangan, Berjanji Ciptakan Pemerintahan yang Tertib

Willy Haryono • 4 May 2025 18:25

Canberra: Perdana Menteri Australia yang berhaluan condong ke kiri Anthony Albanese, bersuka cita atas kemenangan telaknya dalam pemilihan umum pada hari Minggu, seraya menjanjikan pemerintahan yang "disiplin dan tertib" untuk menghadapi kesulitan biaya hidup dan kekacauan tarif dagang.

Warga bertepuk tangan saat pria berusia 62 tahun itu dan tunangannya, Jodie Haydon, mengunjungi tempat favorit lamanya di Sydney, Cafe Italia. Mereka berdua dikelilingi kerumunan fotografer dan jurnalis televisi yang berdesakan.

Partai Buruh yang mengusung Albanese diproyeksikan meraih sedikitnya 83 kursi di parlemen Australia yang beranggotakan 150 orang, menurut hasil parsial penghitungan suara.

Koalisi Liberal-Nasional konservatif pimpinan oposisi Peter Dutton hanya memperoleh 38 kursi, dan partai-partai lain memperoleh 12 kursi. Sebanyak 17 kursi lainnya masih belum dapat dipastikan.

"Kami akan menjadi pemerintahan yang disiplin dan tertib dalam masa jabatan kedua kami," kata Albanese, setelah menyendok es krim untuk wartawan di sebuah kafe yang biasa ia kunjungi bersama mendiang ibunya.

"Kami akan bekerja keras setiap hari," janjinya, dikutip dari Hurriyet Daily, Minggu, 4 Mei 2025.

Dari Cafe Italia, Albanese kemudian mengunjungi tempat pembuatan bir, Willie the Boatman, yang menyajikan "Albo Pale Ale" di sore hari.

Dutton, seorang mantan polisi yang dilabeli kritikus sebagai "Trump-lite" karena kebijakannya yang mencakup pemotongan pegawai negeri, mengalami penghinaan yang jarang terjadi karena kehilangan kursinya sendiri.

Tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan kekacauan yang ditimbulkannya, mungkin bukan faktor terbesar dalam kemenangan Partai Buruh, tetapi para analis mengatakan bahwa tarif tersebut membantu.

"Jika kita ingin memahami mengapa sebagian besar pemilih telah berubah selama kampanye pemilihan dalam beberapa bulan terakhir, saya pikir itulah hal yang paling penting," kata Henry Maher, seorang dosen politik di Universitas Sydney.

"Pada masa ketidakstabilan, kami memperkirakan orang akan kembali ke jenis petahana yang stabil,” sambungnya.

Baca juga:  Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi Perdana Menteri

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)