Waspada, Penipuan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital Palsu Lewat WhatsApp

Ilustrasi, IKD atau KTP digital.

Waspada, Penipuan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital Palsu Lewat WhatsApp

Amaluddin • 22 January 2025 12:55

Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penipuan bermodus aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Modus ini memanfaatkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap layanan digital resmi pemerintah, sehingga penipu dapat menyalahgunakan data pribadi korban.

"Perlu kami tegaskan, aktivasi IKD di Surabaya hanya dapat dilakukan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola, kantor kelurahan, dan kecamatan. Selain itu, sudah pasti penipuan," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, Eddy Christijanto, Rabu, 22 Januari 2025.

Eddy mengaku menerima sejumlah laporan masyarakat terkait modus ini. Kata dia, modus penipuan ini dilakukan melalui telepon atau pesan WhatsApp (WA), pelaku menawarkan jasa aktivasi IKD secara jarak jauh. 

Dia menegaskan bahwa aktivasi IKD hanya dapat dilakukan secara langsung di kantor pelayanan resmi, karena melibatkan pemindaian barcode di sistem pusat SIAK Dukcapil. "Jika ada telepon atau pesan menawarkan aktivasi IKD lewat handphone, itu penipuan. Waktu pemindaian barcode hanya 1-5 detik, sehingga harus dilakukan secara langsung," jelasnya.

Baca: 

Perekaman KTP-el dan IKD Kaltim Tertinggi se-Indonesia


Pelaku biasanya meminta korban memberikan data seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), atau kode OTP (One Time Password) dengan dalih verifikasi data. Eddy memperingatkan bahwa data ini dapat digunakan untuk tindak kejahatan.

"Penipu sering mengarahkan korban untuk mengunduh aplikasi tidak resmi. Aplikasi ini bisa membawa risiko pada keamanan M-Banking atau data penting lainnya yang tersimpan di ponsel," ujarnya.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak dikenal dan segera melapor ke aparat penegak hukum jika menemukan modus serupa. Langkah ini diperlukan untuk mencegah kerugian lebih lanjut. "Harap selalu waspada. Jangan mudah percaya pada penawaran mencurigakan, apalagi yang meminta identitas pribadi," ucapnya.

Sebagai langkah antisipasi, Eddy menjelaskan kembali cara resmi untuk mengaktivasi IKD di Surabaya. Warga diminta datang ke Mal Pelayanan Publik Siola, kantor kelurahan, atau kecamatan dengan membawa ponsel pribadi. "Petugas akan mendampingi proses aktivasi, yang hanya memakan waktu sekitar lima menit," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)