Gebrakan Hari Pertama Trump: Tarik AS dari WHO

Trump cabut AS dari WHO. (The New York Times)

Gebrakan Hari Pertama Trump: Tarik AS dari WHO

Marcheilla Ariesta • 22 January 2025 00:06

Washington: Pada hari pertamanya kembali ke Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif, termasuk satu perintah untuk memulai proses penarikan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

 

Perintah tersebut dikeluarkan sekitar delapan jam setelah Trump diambil sumpah jabatannya.

 

“Itu perintah yang besar," kata presiden baru itu saat menyetujui dokumen tersebut setelah tiba kembali di Gedung Putih, dilansir dari Outlook, Selasa, 21 Januari 2025.

 

AS telah menjadi anggota WHO sejak 1948, tahun organisasi tersebut diluncurkan. Jika penarikan diri tersebut berlanjut, maka AS akan menjadi satu-satunya negara besar di luar badan yang beranggotakan 194 negara tersebut. 

 

Menurut perintah tersebut, AS keluar karena kesalahan penanganan WHO terhadap pandemi Covid-19 yang muncul dari Wuhan, Tiongkok, dan krisis kesehatan global lainnya.

 

Selain itu, alasan lainnya adalah kegagalan untuk mengadopsi reformasi dan ketidakmampuannya untuk menunjukkan independensi dari pengaruh politik yang tidak pantas dari negara-negara anggota WHO.

 

Keputusan ini berarti AS akan meninggalkan badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam 12 bulan dan tidak akan lagi memberikan kontribusi finansial untuk kegiatannya. 

 

Keputusan ini akan, antara lain, mengakibatkan hilangnya ratusan juta dolar untuk anggaran inti WHO, yang akan berdampak signifikan terhadap kemampuannya untuk menanggapi keadaan darurat kesehatan global.

 

AS secara historis telah menjadi penyandang dana terbesar bagi badan kesehatan global tersebut. AS menyumbang sekitar 18 persen dari keseluruhan pendanaan WHO. 

 

Anggaran dua tahun terakhirnya, untuk 2024-2025, adalah USD6,8 miliar. Donor terbesar berikutnya untuk WHO adalah Bill & Melinda Gates Foundation, diikuti oleh Komisi Eropa dan Bank Dunia. 

 

Donor nasional terbesar berikutnya adalah Jerman, yang menyumbang sekitar 3 persen dari pendanaan WHO.

 

Pakar kesehatan memperingatkan bahwa meninggalkan WHO akan mengisolasi AS dan berdampak pada respons pandemi global dan hubungan diplomatik. AS akan kehilangan akses ke jaringan seperti yang menentukan komposisi vaksin flu setiap tahun. Organisasi Kesehatan Dunia, yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss, didirikan pada tahun 1948 dengan bantuan dari Amerika Serikat. 

 

Misinya adalah untuk "menghadapi tantangan kesehatan terbesar di zaman kita dan secara terukur memajukan kesejahteraan masyarakat dunia." 

 

Keluarnya AS juga dapat menghambat kemampuan WHO untuk menanggapi dengan cepat dan efisien wabah penyakit menular dan keadaan darurat lainnya di seluruh dunia.

 

Langkah itu tidak terduga. Ini bukan upaya pertama Trump untuk menarik AS dari WHO. Pada 2020, ia mengkritik penanganan badan tersebut terhadap pandemi virus corona dan memulai langkah-langkah untuk menarik diri. 

 

Namun setelah ia kalah dalam pemilihan 2020, ancaman itu tidak terwujud. 

 

Pada hari pertamanya menjabat, 20 Januari 2021, mantan Presiden Joe Biden menghentikannya. Kali ini, Trump akan tetap menjabat saat penarikan tersebut berlaku.

 

"WHO terus menuntut pembayaran yang sangat memberatkan dari Amerika Serikat, jauh dari proporsi pembayaran yang dinilai negara lain,” kata Trump.

 

Ia mengutip Tiongkok, yang memiliki populasi berkali-kali lipat lebih besar dari Amerika Serikat, tetapi menyumbang sekitar 90 persen lebih sedikit kepada WHO. 

 

Biaya keanggotaan negara-negara di WHO terutama didasarkan pada produk domestik bruto (PDB). Perintah eksekutif tersebut juga menuntut menteri luar negeri untuk menghentikan negosiasi perjanjian pandemi yang telah dinegosiasikan oleh negara-negara anggota WHO selama bertahun-tahun. 

 

Perjanjian tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan pandemi melalui kebijakan tentang pengawasan, pembagian data, serta pembuatan dan rantai pasokan vaksin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)