Wamenlu RI: Terorisme Jadi Ancaman Global yang Membahayakan Keamanan dan Pembangunan

Wamenlu Arrmanatha Nasir bahas penanggulangan terorisme. (Kemenlu RI)

Wamenlu RI: Terorisme Jadi Ancaman Global yang Membahayakan Keamanan dan Pembangunan

Marcheilla Ariesta • 23 January 2025 14:53

Terorisme terus menjadi ancaman global yang berdampak pada situasi keamanan dan menghambat pembangunan, tidak hanya di Afrika tetapi juga di seluruh dunia. Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arrmanatha menekankan pentingnya penanggulangan terorisme melalui pendekatan komprehensif yang mengedepankan prinsip "national ownership" dan strategi "soft approach".

 

 “Terorisme terus menjadi ancaman global yang berdampak pada situasi keamanan dan menghambat pembangunan, termasuk di Afrika”, ujar Wamenlu Arrmanatha pada Sidang Terbuka di Dewan Keamanan PBB yang membahas mengenai penanggulangan terorisme di Afrika, Rabu, 22 Januari 2025.

 

Arrmanatha mengatakan, Indonesia sebagai negara yang pernah mengalami serangan terorisme, memiliki pengalaman berharga dalam penanggulangan terorisme. 

 

 “Pengalaman Indonesia juga menunjukkan pentingnya mengatasi akar permasalahan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan”, tegasnya.

 

Arrmanatha juga menyoroti pentingnya mengatasi akar permasalahan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Indonesia dalam penanggulangan terorisme, ia bagikan dalam kesempatan tersebut.

 

Pendekatan nasional merupakan salah satu langkah yang dilakukan Indonesia, yaitu dalam mengedepankan dialog, toleransi, dan nilai-nilai moderasi.

 

Untuk Pendekatan Kawasan, Indonesia mengedepankan mekanisme regional dalam upaya penanggulangan terorisme.

 

Sementara dalam Pendekatan Global, RI meningkatkan kerja sama internasional dalam penanggulangan terorisme.

 

Komitmen Indonesia dalam Penanggulangan Terorisme

 

Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam penanggulangan terorisme melalui berbagai inisiatif, termasuk, Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), yakni program pembangunan kapasitas dalam penanggulangan terorisme.

 

Juga ada dukungan kepada Negara-Negara Afrika, dimana Indonesia telah memberikan dukungan kepada negara-negara Afrika dalam penanggulangan terorisme.

 

Arrmanatha mengatakan, terorisme tidak mengenal batas, sehingga kerja sama internasional sangat penting dalam penanggulangan terorisme. Karena itu, Wakil Tetap Indonesia di PBB itu juga menekankan pentingnya implementasi efektif Agenda 2063 Uni Afrika untuk mendukung transformasi Afrika menjadi kekuatan global di masa depan. 

 

Selain itu, reformasi Dewan Keamanan PBB juga sangat penting untuk memastikan representasi yang adil bagi Afrika.

 

“Reformasi Dewan Keamanan PBB untuk memastikan representasi yangadil bagi Afrika merupakan langkah krusial dalam meningkatkan partisipasi Afrika di

panggung global,” tegas Wamenlu RI.

 

Menteri Luar Negeri Aljazair, Ahmed Attaf, telah memimpin pertemuan Debat Terbuka DK PBB kali ini. Selaku Presiden DK PBB bulan Januari, Aljazair menempatkan isu penanggulangan terorisme sebagai salah satu isu prioritasnya. 

 

Pertemuan kali ini turut dihadiri oleh sepuluh negara pada tingkat Menteri dan Wakil Menteri, antara lain Sierra Leone, Somalia, Panama, Rwanda, Angola dan Sudan Selatan. Partisipasi aktif Indonesia dalam Sidang Debat Terbuka DK PBB kali ini mencerminkan kesiapan Indonesia untuk berbagi pengalaman dalam bidang penanggulangan terorisme yang terus menunjukkan hasil positif dan mendapatkan pengakuan masyarakat internasional.

 

Baca juga: Bantu Afrika, Wamenlu Paparkan Langkah Atasi Masalah Terorisme

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)