8.000 Penerbangan AS Tertunda Akibat Pengatur Lalu Lintas Udara Terimbas Shutdown

Ilustrasi Anadolu

8.000 Penerbangan AS Tertunda Akibat Pengatur Lalu Lintas Udara Terimbas Shutdown

Muhammad Reyhansyah • 28 October 2025 00:20

Washington: Lebih dari 8.000 penerbangan di seluruh Amerika Serikat (AS) mengalami penundaan pada Minggu, 27 Oktober 2025 seiring berlanjutnya absensi petugas pengatur lalu lintas udara (air traffic controller/ATC) di tengah penutupan sebagian pemerintahan federal yang telah berlangsung selama 26 hari.

Menteri Transportasi AS Sean Duffy mengatakan bahwa Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengalami kekurangan staf di 22 lokasi pada Sabtu, dan memperingatkan bahwa kekurangan tambahan kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak penundaan serta pembatalan penerbangan dalam beberapa hari mendatang.

Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, hingga pukul 23.00 waktu setempat, tercatat lebih dari 8.000 penerbangan tertunda, naik dari sekitar 5.300 penundaan sehari sebelumnya. Sejak penutupan pemerintahan dimulai pada 1 Oktober, tingkat keterlambatan penerbangan tercatat di atas rata-rata nasional.

Melansir dari Channel News Asia, Senin, 28 Oktober 2025, maskapai Southwest Airlines menjadi yang paling terdampak, dengan 45 persen atau sekitar 2.000 penerbangan tertunda pada Minggu. American Airlines mengalami hampir 1.200 penundaan (sepertiga dari total penerbangan), diikuti United Airlines dengan 739 penundaan (24 persen), dan Delta Air Lines dengan 610 penundaan (17 persen).

Sekitar 13.000 pengatur lalu lintas udara dan 50.000 petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) tetap bekerja tanpa menerima gaji selama penutupan pemerintahan.

Duffy mengungkapkan bahwa FAA mencatat 22 “pemicu” kekurangan staf pada Sabtu, salah satu jumlah tertinggi sejak penutupan dimulai.

“Itu pertanda bahwa para petugas mulai kelelahan,” ujarnya dalam program Sunday Morning Futures di Fox News.

FAA menyebutkan bahwa program penundaan darat diberlakukan di sejumlah bandara utama, termasuk Bandara O’Hare di Chicago, Bandara Nasional Reagan di Washington, serta Bandara Internasional Newark Liberty. Sebelumnya, penghentian sementara juga diterapkan di Bandara Internasional Los Angeles sebelum akhirnya dicabut.

Kementerian Transportasi memperingatkan bahwa gangguan penerbangan diperkirakan meningkat pada Selasa mendatang, ketika para pengatur lalu lintas udara melewatkan gaji penuh pertama mereka sejak penutupan dimulai. Sebelumnya, mereka hanya menerima 90 persen dari gaji reguler dua minggu lalu.

“Banyak petugas kini mencari pekerjaan tambahan karena tidak menerima bayaran,” kata Duffy, menambahkan bahwa FAA saat ini kekurangan sekitar 3.500 pengatur lalu lintas udara dari target kebutuhan nasional. Sebagian besar petugas telah bekerja lembur wajib dan enam hari kerja dalam seminggu bahkan sebelum krisis anggaran terjadi.

Situasi ini mengingatkan pada penutupan pemerintahan selama 35 hari pada 2019, ketika absensi petugas FAA dan TSA meningkat tajam setelah gaji tertunda, menyebabkan antrean panjang di bandara serta perlambatan lalu lintas udara di New York dan Washington.

Duffy dan sejumlah anggota Partai Republik menyalahkan Partai Demokrat karena menolak rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek tanpa tambahan syarat. Sebaliknya, Demokrat menuduh Presiden Donald Trump dan Partai Republik menolak berunding terkait subsidi layanan kesehatan yang akan berakhir akhir tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)