Tim SAR mengevakuasi temuan dua jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya. Dokumentasi/ Basarnas Surabaya
Amaluddin • 22 July 2025 16:00
Banyuwangi: Setelah dua puluh hari pencarian intensif, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali resmi dihentikan per Senin, 21 Juli 2025. Meski telah ditemukan puluhan korban, sebanyak 16 orang dinyatakan masih hilang, dan empat jenazah belum berhasil teridentifikasi.
Penghentian operasi SAR diumumkan oleh Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, yang juga menjabat sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), melalui konferensi daring bersama seluruh unsur SAR. Keputusan diambil setelah tidak ditemukan tanda-tanda baru selama enam hari perpanjangan masa operasi.
“Seluruh sumber daya telah dikerahkan secara maksimal. Namun, dalam enam hari terakhir, tidak ada perkembangan signifikan yang mengarah pada penemuan korban baru,” kata Nanang, Selasa, 22 Juli 2025.
Selain pertimbangan teknis dan cuaca ekstrem di Selat Bali, keputusan penghentian ini juga merujuk pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2017.
Baca: Ini Alasan Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya Dihentikan |