Kerja Sama RI-Estonia, Mulai dari Wirausaha hingga Sasar Sektor Strategis

Jakarta: Delegasi bisnis tingkat tinggi dari Estonia melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 21–25 April 2025. Hal ini dilakukan dalam rangka mempererat kerja sama ekonomi dan teknologi antara Estonia dan Indonesia.

Misi dagang ini menandai langkah besar dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara, dengan fokus pada inovasi, kewirausahaan, dan pengembangan sektor-sektor strategis.

Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna, menyampaikan terima kasih atas perhatian Indonesia terhadap Estonia. Ia menekankan pentingnya kerja sama yang mendalam di bidang digitalisasi, keamanan siber, industri manufaktur cerdas, otomasi, maritim, serta makanan dan minuman (F&B).

"Estonia, yang dikenal sebagai negara dengan ekosistem startup termaju di Eropa, berharap dapat membuka jalur baru untuk pertumbuhan bisnis bersama Indonesia," ujar Margus, dalam sambutannya, di Menara Kadin, Jakarta, Selasa, 22 April 2025.

Delegasi ini menghadirkan perusahaan-perusahaan terkemuka dari berbagai sektor, di antaranya adalah:

1. Cybernetica AS, spesialis keamanan siber dan tata kelola digital.
2. 5.0 Robotics OÜ, penyedia solusi manufaktur digital hemat biaya untuk UKM.
3. Dipperfox, produsen mesin pencabut tunggul ramah lingkungan.
4. AS A. Le Coq, produsen minuman lokal dan internasional.
5. Miltton CIO World, agensi komunikasi acara kelas dunia.
6. Fiesta Reisid OÜ, operator tur berpengalaman lebih dari 30 tahun.

Setiap perusahaan memiliki misi untuk menjalin kolaborasi dengan mitra lokal. Mulai dari mencari distributor dan mitra penjualan hingga menggelar acara internasional seperti Robotex di Indonesia, mereka berambisi mengakselerasi pertumbuhan bisnis lintas negara.



 

Baca juga: Estonia-Indonesia Jajaki Peluang Bisnis Ekonomi

 

Peluang bisnis Estonia

Estonia menawarkan berbagai keunggulan, termasuk reputasi sebagai salah satu negara dengan keamanan siber terbaik di dunia, sektor TIK yang berkontribusi delapan persen terhadap PDB nasional, ditambah dengan lingkungan alami yang mendukung pertanian organik dan pelestarian hutan.

Lebih dari 51 persen wilayah Estonia ditutupi hutan, dan 28 persen lainnya berada di bawah perlindungan resmi. Dengan pengalaman dalam membangun masyarakat digital sepenuhnya sejak 1990-an dan ekosistem startup yang aktif, Estonia mengundang para pelaku industri Indonesia untuk menggali potensi kerja sama baru.

Estonia juga diakui sebagai gerbang cepat ke pasar Uni Eropa, menawarkan peluang luar biasa bagi produk dan layanan inovatif dari Indonesia.

Melalui kunjungan ini, Estonia berharap tidak hanya memperluas peluang bisnis, tetapi juga menanamkan kepercayaan dan membangun pondasi untuk kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan. (Avifa Aulya Utami Dinata)