Presiden AS Donald Trump bersama Presiden Tiongkok Xi Jinping. Foto: Anadolu.
Jakarta: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengejutkan banyak pihak soal pernyataan terbarunya terkait perang dagang dengan Tiongkok. Setelah menaikkan
tarif impor barang-barang Tiongkok hingga 125 persen, Trump kini menyatakan dirinya terbuka untuk kembali berunding dengan Tiongkok.
"Saya siap untuk kembali ke meja perundingan jika Tiongkok bersedia memberikan kesepakatan yang adil bagi Amerika Serikat," ucap Trump dikutip dari pernyataan resmi yang dikeluarkan Gedung Putih, melansir
BBC, Kamis, 10 April 2025.
Pernyataan ini muncul setelah gelombang protes dari para pengusaha AS yang terdampak oleh kenaikan tarif. Mereka mengeluhkan peningkatan biaya produksi dan penurunan profitabilitas, akibat tarif yang membuat harga barang impor dari Tiongkok melonjak.
"Kita telah menunjukkan kepada Tiongkok dimana kita serius dalam melindungi kepentingan Amerika, tetapi kita juga terbuka untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak," jelas Trump.
Ketegangan perdagangan makin panas
Adapun kenaikan tarif yang diterapkan Trump terhadap Tiongkok telah memicu ketegangan perdagangan yang semakin memanas. Langkah Trump ini dianggap sebagai upaya menekan Tiongkok untuk merundingkan kesepakatan perdagangan baru yang lebih menguntungkan AS.
Namun, kenaikan tarif ini menimbulkan dampak negatif bagi ekonomi AS. Banyak perusahaan melaporkan penurunan profitabilitas akibat peningkatan biaya produksi.
Para ekonom memperkirakan kenaikan tarif akan menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi AS, yang pada gilirannya berdampak negatif terhadap pasar saham dan nilai tukar dolar.
Meskipun demikian, Trump tetap bersikeras kenaikan tarif merupakan langkah yang tepat untuk melindungi AS dari praktik perdagangan yang dianggap tidak adil dari
Tiongkok.
"Saya yakin kita akan mencapai kesepakatan yang baik dengan Tiongkok, Kita akan terus berjuang untuk kepentingan Amerika, dan kita tidak akan mundur," tegas Trump.
(Presiden AS Donald Trump. Foto: Anadolu Agency)
Tiongkok merespons hati-hati
Reaksi Tiongkok terhadap pernyataan Trump belum diketahui. Para analis memperkirakan Tiongkok akan menanggapi pernyataan Trump dengan hati-hati, mengingat potensi dampak negatif dari perang perdagangan yang berkepanjangan bagi perekonomian kedua negara.
Keterbukaan Trump untuk berunding kembali telah memicu optimisme di kalangan pengusaha AS. Mereka berharap kedua negara dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
Namun, para analis memperingatkan negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok akan tetap sulit, mengingat perbedaan mendasar dalam kepentingan kedua negara.
Ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok akan terus menjadi sorotan utama dalam politik global. Masa depan hubungan perdagangan kedua negara akan sangat bergantung pada hasil negosiasi yang akan datang. (Laura Oktaviani Sibarani)