PM Jepang Shigeru Ishiba. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 4 August 2025 17:06
Tokyo: Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan bahwa negaranya harus menunjukkan "apa yang bisa kita lakukan" untuk mencegah perang dunia selanjutnya. Pernyataan tersebut disampaikan PM Ishiba pada Senin, 4 Agustus 2025, menjelang peringatan 80 tahun kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.
Jepang secara resmi menyerah pada 15 Agustus 1945, menandai berakhirnya Perang Dunia II. Penandatanganan dokumen resmi penyerahan diri dilakukan pada 2 September, beberapa pekan setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki.
“Saya percaya bahwa penting bagi kita semua untuk mengeluarkan sesuatu, agar ingatan akan Perang Dunia II tidak memudar, dan agar kita tidak kembali terlibat perang,” kata PM Ishiba kepada para anggota parlemen, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pernyataannya muncul di tengah laporan bahwa ia kemungkinan tidak akan mengeluarkan pernyataan resmi pada peringatan 15 Agustus. Menurut Kyodo News, ia mungkin akan menyampaikannya di kemudian hari.
Beberapa PM Jepang sebelumnya diketahui rutin mengeluarkan pernyataan reflektif pada peringatan ke-50, 60, dan 70 tahun kekalahan Jepang di PD II. Namun, pernyataan-pernyataan itu sering mendapat sorotan tajam oleh negara-negara seperti Tiongkok dan Korea Selatan, yang menjadi korban agresi militer Jepang di masa lalu.
Posisi PM Ishiba sebagai pemimpin pemerintahan saat ini tengah melemah di dalam partai berkuasa Partai Demokrat Liberal (LDP), terutama setelah kekalahan dalam sejumlah pemilu. Ia telah memutuskan tidak akan mengeluarkan pernyataan peringatan resmi yang disetujui kabinet.
Meski demikian, PM Ishiba menegaskan bahwa Jepang perlu menunjukkan aksi konkret dalam menjaga perdamaian global.
“Bukan sekadar menyampaikan perasaan,” ujar dia, seraya menambahkan bahwa dirinya akan mengkaji kembali isi pernyataan-pernyataan sebelumnya sebelum mengambil keputusan akhir.
Pada 1995, Perdana Menteri Tomiichi Murayama dari partai berhaluan kiri mengeluarkan pernyataan bersejarah yang menyampaikan “penyesalan mendalam” dan permintaan maaf tulus atas penderitaan yang disebabkan Jepang kepada banyak negara.
PM Ishiba dijadwalkan menghadiri upacara peringatan pengeboman Hiroshima pada Rabu mendatang di Jepang barat. Ia juga akan menghadiri peringatan serupa di Nagasaki di hari Sabtu, memperingati jatuhnya bom atom kedua.
Bom pertama dijatuhkan AS di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, menewaskan sekitar 140.000 orang. Tiga hari kemudian, bom kedua menghantam Nagasaki dan menelan sekitar 70.000 korban jiwa.
Baca juga: Kaisar Naruhito Peringati 80 Tahun Perang Okinawa