Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani menjadi CEO Danantara. Foto: BPMI Setpres-Cahyo.
M Rodhi Aulia • 7 March 2025 17:31
Jakarta: Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mulai menarik perhatian investor global setelah tampil dalam UBS OneASEAN Summit 2025 di Singapura. Sesi engagement yang dihadiri lebih dari 30 investor dengan total aset kelolaan (AUM) sekitar US$ 2,5 miliar di Indonesia ini menjadi panggung perdana bagi Danantara untuk memperkenalkan diri ke pasar internasional.
“Kami meyakini bahwa Danantara semestinya menjadi sentimen positif karena dividen yang akan lebih tinggi dan tata kelola yang lebih baik,” sebut laporan UBS Indonesia tertanggal 5 Maret.
Chief Information Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, turut hadir dalam sesi diskusi tersebut pada 3-4 Maret, menjawab berbagai pertanyaan investor terkait strategi dan prospek investasi yang dikelola oleh lembaga ini.
Baca juga: Danantara Diharapkan Berkontribusi dalam Pembangunan Infrastruktur di Daerah
Sementara itu, CEO Danantara Rosan Roeslani menegaskan bahwa kehadiran Danantara bukanlah penyebab melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir Februari lalu. Menurutnya, penurunan indeks saham tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara ASEAN lainnya.
“Memang indeks harga saham gabungan kita ini menurun. Tapi menurunnya bukan di Indonesia saja. Di emerging market, di negara ASEAN pun, semua memang sedang mengalami penurunan,” kata Rosan kepada wartawan, dikutip Jumat, 7 Maret 2025.
Fluktuasi indeks saham, lanjut Rosan, merupakan hal yang wajar dalam dinamika pasar modal. Ia optimistis fundamental perusahaan-perusahaan di Indonesia tetap kuat dan mampu kembali menguat.
“Fundamental dari perusahaan-perusahaan kita, bank-bank kita, itu sangat baik. Sangat kuat. Jadi kita percaya semua ini dengan fundamental,” tambahnya.
Di sisi lain, IHSG kembali melaju di zona hijau selama tiga hari berturut-turut setelah sempat melemah. Pada sesi I perdagangan Jumat, 7 Maret 2025, IHSG naik 40,99 poin atau 0,62% ke level 6.658,84. Penguatan ini didorong oleh rebound saham perbankan dan minat investor yang mulai kembali ke pasar.
“IHSG didorong oleh rebound pada saham perbankan dan saham berkapitalisasi besar. Investor juga mulai kembali masuk ke pasar setelah periode penurunan kinerja perdagangan yang signifikan, memicu aktivitas pembelian,” ungkap daily report Office of Chief Economist Bank Mandiri yang dirilis Kamis, 6 Maret 2025.