PT Sritex Tutup Tak Berdampak Signifikan pada PAD Sukoharjo

Karyawan PT Sritex. Dok. Sritex

PT Sritex Tutup Tak Berdampak Signifikan pada PAD Sukoharjo

Triawati Prihatsari • 28 February 2025 21:56

Sukoharjo: Berhentinya operasional PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Sukoharjo dinilai tidak memberikan dampak signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sukoharjo. Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukoharjo, Dahono.

Menurutnya, hal itu terjadi karena izin usaha perusahaan Sritex berada di Jakarta, sehingga pajaknya tidak masuk ke kas daerah Sukoharjo. Beda hal jika izin usaha berada di Sukoharjo, maka hal itu akan berdampak besar pada PAD Sukoharjo.

"Untungnya, izin usahanya di Jakarta. Kalau misalnya dulu di Sukoharjo, wah, kehilangan PAD besar juga. Karena masuknya pajak di Jakarta, ya Sukoharjo tidak berpengaruh," bebernya, di Sukoharjo, Jumat, 28 Februari 2025.

Kendati demikian, ia menungkapkan tutupnya PT Sritex berdampak besar pada tenaga kerja di Sukoharjo meski tidak besar. Ia mengatakan sekitar 15 persen dari total pekerja Sritex merupakan warga Sukoharjo.

"Di PT Sritex itu hanya 15 persen tenaga kerjanya yang merupakan warga Sukoharjo. Harapannya, perusahaan dijual, nah Sukoharjo kan bisa dapat pajak dari jual belinya," ucapnya. 

Baca: 

Kemnaker Kawal Hak Buruh Sritex


Sebelumnya, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dikabarkan tutup per 1 Maret 2025. Ribuan karyawan bekerja untuk terakhir kalinya Jumat, 28 Februari 2025.

"Jumat masih ada sidang terakhir peninjauan kembali di Semarang. Namun, dari hasil negosiasi, sudah ada kesepakatan. PHK diputuskan pada tanggal 26 Februari 2025. Namun, para pekerja masih bekerja hingga 28 Februari. Jadi, off-nya mulai 1 Maret. Mereka akan berhenti total," ujar Kepala Disperinaker Sukoharjo Sumarno, di Sukoharjo, Kamis, 27 Februari 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)