Jelang Putusan Kasus Kudeta, Pendukung Bolsonaro Padati Jalanan Brasil

Ribuan pendukung Jair Bolsonaro kerap berunjuk rasa di berbagai wilayah Brasil. (Anadolu Agency)

Jelang Putusan Kasus Kudeta, Pendukung Bolsonaro Padati Jalanan Brasil

Willy Haryono • 8 September 2025 12:32

Sao Paulo: Ribuan pendukung mantan presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro, berdemonstrasi di beberapa kota menjelang putusan Mahkamah Agung yang akan menyatakan apakah ia bersalah atau tidak atas upaya kudeta.

Mengutip dari nzherald.co.nz, Senin, 8 September 2025, Mahkamah Agung Brasil akan memutuskan pekan ini, apakah Bolsonaro berusaha mempertahankan kekuasaan setelah kalah dalam pemilihan umum 2022 dari pesaingnya dari sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva.

Mantan kapten Angkatan Darat berusia 70 tersebut berisiko dipenjara hingga 43 tahun jika terbukti bersalah dalam tuduhan kudeta. Kasus ini memicu kemarahan sekutu Bolsonaro, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Bolsonaro, yang telah menjadi tahanan rumah sejak Agustus, tidak hadir dalam protes yang diselenggarakan pada Hari Kemerdekaan Brasil. Protes ini berlangsung dari ibu kota Brasilia hingga Rio de Janeiro hingga Sao Paulo.

Pertemuan pendukung setia Bolsonaro dimulai sore hari di Avenida Paulista, Sao Paulo, dengan para pendukung mengenakan warna hijau dan kuning bendera nasional. 

"Kami di sini untuk membela supremasi hukum dan nilai-nilai di negara ini. Persidangan Bolsonaro sungguh memalukan," kata Aparecida Paula, seorang pensiunan berusia 70 tahun.

Beberapa membawa spanduk yang mendukung Bolsonaro dan menyerang Lula serta hakim Mahkamah Agung. Sementara itu, lainnya mengatakan terima kasih kepada Trump.

Para demonstran menyerukan amnesti bagi ratusan pendukung Bolsonaro yang dihukum atas penyerbuan Mahkamah Agung, istana kepresiden, dan Kongres di Brasilia pada 8 Januari 2023. Mereka berharap Kongres akan memberikan amnesti yang diberikan kepada mantan Presiden, bahkan jika ia terbukti bersalah.

Bolsonaro yang mengklaim telah menjadi korban penganiayaan politiik, berada di AS saat kejadian berlangsung. Namun, ia dituduh menghasut para perusuh yang menyerukan militer untuk menggulingkan Lula seminggu setelah kembali berkuasa.

Pendeta evangelis ultra-konservatif, Silas Malafaia, sponsor acara, dan istri Bolsonaro, Michelle, turut hadir. Bolsonaro, yang menjabat sebagai Presiden Brasil dari tahun 2019 hingga 2022, dilarang mencalonkan diri dalam pemilu hingga 2030 karena meragukan sistem pemungutan suara Brasil tanpa bukti. (Kelvin Yurcel)

Baca juga:  Trump Bela Bolsonaro, Sebut Sidang Kudeta sebagai 'Perburuan Penyihir' Politik

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)