Pasukan paramiliter Pakistan bersiaga di Quetta, Balochistan. (EFE/FILE)
Willy Haryono • 5 October 2024 19:19
Khyber Pakhtunkhwa: Enam tentara Pakistan dan sedikitnya delapan pemberontak tewas dalam dua bentrokan di wilayah barat laut yang bergolak.
Sayap media militer Pakistan mengatakan pada Sabtu ini bahwa Letnan Kolonel Muhammad Ali Shoukat termasuk di antara enam tentara yang tewas dalam pertempuran melawan pemberontak di distrik Waziristan Utara di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
“Pasukan keamanan Pakistan bertekad untuk menghapus ancaman terorisme, dan pengorbanan para prajurit pemberani kami semakin memperkuat tekad kami,” kata Humas Antar-Layanan media militer Pakistan dan dikutip Al Jazeera, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Militer Pakistan mengatakan bahwa dalam operasi terpisah, pihaknya telah menewaskan dua pemberontak di Swat, distrik lain di Khyber Pakhtunkhwa. Salah satu dari pemberontak itu diduga terlibat dalam serangan terhadap konvoi duta besar asing di daerah itu bulan ini.
Baca juga: Konvoi Diplomat Asing di Pakistan Terkena Bom, Ada dari Indonesia
Kementerian Dalam Negeri Pakistan melaporkan bahwa sepanjang 2023 saja, 930 orang, terutama personel keamanan, tewas akibat “tindakan terorisme” dengan sekitar 2.000 lainnya terluka.
Maret lalu, sebuah kelompok bersenjata menyerang sebuah pos militer di Waziristan Utara dengan menggunakan kendaraan sarat bahan peledak serta rompi bunuh diri, menewaskan tujuh anggota pasukan keamanan Pakistan.
Waziristan Utara telah lama menjadi pangkalan bagi Tehreek-e-Taliban Pakistan, yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, dan kelompok-kelompok lainnya. Beberapa tahun lalu, militer Pakistan mengatakan bahwa mereka telah membersihkan wilayah tersebut dari kelompok pemberontak.
Namun, serangan tetap terjadi dari waktu ke waktu, menimbulkan kekhawatiran bahwa Taliban Pakistan telah berkumpul kembali di daerah tersebut.
Taliban Pakistan adalah kelompok yang terpisah dari Taliban Afghanistan, tetapi keduanya adalah sekutu.
Taliban Afghanistan merebut kekuasaan di Afghanistan untuk kedua kalinya pada 2021 saat Amerika Serikat (AS) dan pasukan NATO lainnya berada pada tahap akhir penarikan mereka dari negara tersebut.
Sejak itu, Taliban Pakistan telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan, terutama di wilayah barat laut.