Ilustrasi TikTok Shop. Foto: Medcom.id
Eko Nordiansyah • 4 October 2023 15:51
Jakarta: Keputusan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melarang layanan perdagangan online melalui aplikasi marketplace TikTok Shop didukung. Pasalnya perusahaan asal Tiongkok ini dinilai mematikan banyak usaha rakyat di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
"Kita dukung keputusan tersebut. Selama ini, TikTok Shop menjadi predator bagi sektor UMKM. Padahal perekonomian nasional, sangat bergantung kepada sektor usaha kecil ini," kata Founder sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center, Hardjuno Wiwoho di Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023.
Hardjuno mengatakan, TikTok Shop menerapkan predatory pricing yang berdampak kepada ambruknya pelaku UMKM. Menurutnya, negara harus hadir melindungi rakyatnya, utamanya masyarakat yang bergelut di sektor UMKM yang telah terbukti bisa menjadi lokomotif utama ekonomi di saat krisis.
“Karena itu, demi rasa kebangsaan dan nasionalisme kita, adalah wajib hukumnya bagi kita semua untuk melindungi kepentingan bisnis rakyat di bumi pertiwi ini,” tegasnya.
Ia menegaskan model bisnis yang dipakai TikTok ini menciptakan ketidaksetaraan dalam persaingan bisnis. Menurut dia, UMKM seringkali kalah dalam mempertahankan pangsa pasar mereka karena produk yang ditawarkan di Tiktok Shop memiliki harga yang jauh lebih rendah dibandingkan UMKM lokal.
“Jujur, kami sebagai pelaku usaha kecil di Indonesia kalah bersaing. Omzet kami turun signifikan sebagai akibat persaingan dengan produk-produk yang dijual dengan harga sangat murah melalui Tiktok Shop,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia menyerukan keadilan dan kesetaraan dalam persaingan bisnis. Caranya, pemerintah dapat mengembangkan aturan yang lebih tegas dalam mengatur praktik perdagangan melalui platform social commerce, termasuk masalah perdagangan lintas batas dan perpajakan.
Lebih lanjut, Hardjuno menegaskan inovasi dan perlindungan kepentingan UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi juga harus diperhatikan. Termasuk mengatur ulang platform social commerce seperti Tiktok Shop agar tidak merugikan ekonomi nasional, namun membantu UMKM tumbuh bersama.
“Dengan langkah-langkah ini, UMKM Indonesia dapat tetap berkembang dan bersaing secara adil dalam era digital yang terus berubah. UMKM harus menjadi kekuatan ekonomi baru, sehingga produk-produk UMKM semakin dikenal dan diminati masyarakat baik nasional maupun internasional,” ujar dia.
Kedepannya, ia berharap UMKM Indonesia semakin kuat sehingga bisa menembus pasar global. Tak hanya itu, sektor UMKM juga diharapkan mampu saling bersinergi untuk membuka ladang entrepreneur baru dalam rangka mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
“Kita harus optimis untuk terus memproduksi barang-barang yang berdaya saing menembus pasar-pasar lebih luas lagi. Mudah-mudahan dengan banyaknya UMKM di Indonesia dapat terus berkolaborasi dan bersinergi sehingga dapat menyiapkan lapangan kerja,” katanya.