Kamala Harris Siap Hadapi Kemungkinan Deklarasi Kemenangan Dini oleh Trump

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris. Foto: CNN

Kamala Harris Siap Hadapi Kemungkinan Deklarasi Kemenangan Dini oleh Trump

Fajar Nugraha • 24 October 2024 20:05

Washington: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) dan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menyatakan bahwa dirinya tengah mempersiapkan kemungkinan mantan Presiden dan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, akan mendeklarasikan kemenangan sebelum semua suara dihitung dalam pemilihan presiden bulan depan.

“Kita punya waktu dua minggu lagi, dan saya sangat fokus pada tugas yang ada saat ini. Kami akan menghadapi malam pemilihan dan hari-hari setelahnya ketika waktunya tiba, dan kami memiliki sumber daya, keahlian, serta fokus untuk itu,” kata Harris, dikutip dari Anadolu, Kamis, 24 Oktober 2024.

Harris secara tegas mengkritik Trump atas upayanya membatalkan hasil pemilihan presiden 2020 dan memicu kekerasan di Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021. 

“Donald Trump adalah seseorang yang mencoba menggagalkan pemilihan yang bebas dan adil, yang masih menyangkal kehendak rakyat, yang menghasut massa kekerasan untuk menyerang Gedung Capitol Amerika Serikat,” tegas Harris. 

Ia juga menjelaskan bahwa Donald Trump, berupaya merusak integritas proses pemilihan demokratis di Amerika Serikat dengan menolak menerima hasil pemilu 2020 dan memicu ketegangan yang berujung pada serangan kekerasan terhadap Gedung Capitol. 

Harris menggambarkan tindakan Trump sebagai ancaman serius terhadap demokrasi, karena ia dianggap terus menyangkal kehendak rakyat dan berperan dalam mendorong kekacauan yang merusak keamanan nasional. Dia juga menambahkan bahwa 140 petugas penegak hukum diserang, beberapa di antaranya tewas. Ini adalah masalah yang sangat serius.

Dengan pemilihan yang semakin mendekat, Harris menekankan bahwa para pemilih akan menghadapi pilihan penting tentang masa depan negara. Menurutnya, ada perbedaan yang jelas antara Trump dan visi kepemimpinan yang ditawarkan oleh Partai Demokrat. 

“Rakyat Amerika, pada saat ini, dihadapkan pada keputusan yang sangat serius tentang apa yang akan menjadi masa depan negara kita,” kata Harris. 

Ia juga menyoroti pentingnya memilih pemimpin yang menghormati Konstitusi AS dan menjaga peran Amerika sebagai pemimpin global.

Harris juga menyinggung komentar Trump sebelumnya tentang mengakhiri Konstitusi, menyoroti ancaman tersebut sebagai tanda dari pemimpin yang tidak memahami nilai-nilai demokrasi. 

“Rakyat Amerika dihadapkan pada pilihan apakah kita menginginkan seorang presiden yang memahami bahwa Amerika harus berdiri kuat sebagai pemimpin di seluruh dunia, atau seorang individu seperti Donald Trump yang secara terbuka mengagumi para diktator,” tambah Harris.

Selain itu, Harris mengkritik langkah Trump selama pandemi COVID-19, terutama terkait laporan bahwa Trump memberikan tes COVID-19 kepada presiden Rusia sementara rakyat Amerika kesulitan mendapatkan akses yang sama.

“Ini adalah pilihan yang dihadapi rakyat Amerika saat ini,” kata Harris.

Harris menggambarkan hari pemilihan sebagai kesempatan untuk mengakhiri perpecahan dan kebencian dan mengajak rakyat untuk bersatu kembali demi kepentingan negara. Ia juga menegaskan bahwa jika terpilih, pemerintahannya akan berbeda dari pemerintahan Presiden Joe Biden saat ini. 

“Biar saya perjelas: pemerintahan saya tidak akan menjadi kelanjutan dari pemerintahan Biden. Saya membawa pengalaman saya sendiri, ide-ide saya sendiri,” tegas Harris.

Ia menyampaikan komitmen untuk menurunkan biaya hidup bagi rakyat Amerika, terutama di sektor bahan pokok dan perumahan. Harris menekankan bahwa ia akan bekerja sama dengan pengembang perumahan swasta guna meningkatkan ketersediaan rumah yang terjangkau bagi masyarakat. (Angel Rinella)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)