Ilustrasi produk halal. Foto: Medcom.id.
Putri Anisa Yuliani • 12 January 2024 13:43
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengejar penuntasan sertifikasi halal produk usaha kecil dan menengah (UKM), terutama binaan program Jakpreneur. Sebab, pemerintah pusat menargetkan seluruh produk makanan, minuman, produk persembelihan, dan yang berkaitan dengan makanan dan minuman pada 17 Oktober 2024 telah bersertifikat halal.
"Sertifikasi halal untuk menunjang target Indonesia untuk menjadi destinasi wisata halal utama di dunia serta mengembangkan ekonomi syariah," kata Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (PPKUKM) DKI Jakarta Martiana Debora Paruhum saat dihubungi Media Indonesia, Jumat, 12 Januari 2024.
Dia menyampaikan ada beberapa langkah dilakukan demi mencapai target seluruh UKM binaan program Jakpreneur sudah bersertifikasi halal pada Oktober tahun ini. Salah satunya ialah melakukan konsultasi dan sosialisasi kepada para UKM binaan program Jakpreneur melalui asosiasi-asosiasi jasa boga.
"Di samping itu kami sudah melakukan bimtek dan fasilitasi kepada IKM (industri kecil dan menengah) produk makanan dan minuman di DKI Jakarta," ungkap dia.
Sementara itu, total ada 370 ribu pelaku UKM binaan Jakpreneur. Sebanyak 220 ribu di antaranya adalah pelaku usaha bidang kuliner. Namun, baru 5 persen yang memiliki
sertifikasi halal.
Kolaborasi dengan berbagai pihak pun dilakukan untuk mempercepat pensertifikatan halal produk di Jakarta. Salah satunya bermitra dengan Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta.
Kepala BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyampaikan sudah melakukan berbagai strategi mendorong percepatan sertifikasi halal pada produk di Jakarta untuk mendukung gerakan ekonomi syariah. Sehingga, keinginan Indonesia menjadi pusat halal dunia bisa terwujud.
"Tentunya kita butuh sertifikasi produk dan minuman halal termasuk juga wisata. Apalagi penduduk muslim di Indonesia semakin bertambah, dan kebutuhan itu semakin meningkat, sehingga sepanjang 2023 kita banyak melakukan pelatihan," ujarnya.
Pelatihan yang diberikan untuk mencetak para pelatih atau pendamping proses sertifikasi halal. Sudah ada 35 orang tenaga pelatih hasil pelatihan BI DKI yang disertifikasi.
Selain itu, BI DKI Jakarta juga melatih penyelia produk halal. Tujuannya agar produk yang sudah mendapatkan sertifikasi halal bisa dijamin kepastian halalnya setelah mendapatkan sertifikat tersebut.
"Kemudian kami juga ada penambahan sertifikasi halal untuk dua kawasan rumah potong hewan dan unggas, yang di Rorotan dan Pasar Minggu. Jadi
nambah nih rumah potong hewan yang bersertifikasi halal," ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga memberikan sertifikat halal kepada 48 UKM di pusat kuliner Masjid Istiqlal. Ia pun berharap ke depan semakin banyak UKM yang mendapatkan sertifikasi halal.
Pihaknya juga ingin proses mendapatkan sertifikat halal bagi UKM lebih cepat dan lebih mudah serta lebih efisien.
"Dengan semakin banyak mereka yang lembaga dan orang yang memberikan asesmen sertifikasi halal, dan juga melakukan penyelia, Insyaallah kita bisa lebih cepat," ujar dia.