Modernisasi Irigasi di Subang untuk Dukung Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau lokasi pekerjaan rehabilitasi dan modernisasi irigasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dok. Istimewa

Modernisasi Irigasi di Subang untuk Dukung Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo

Fachri Audhia Hafiez • 16 December 2024 15:16

Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau lokasi pekerjaan rehabilitasi dan modernisasi irigasi di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Rehabilitasi dan modernisasi ini salah satu bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto.

"Pekerjaan ini merupakan salah satu komitmen Kementerian Pekerjaan Umum untuk mencapai swasembada pangan," kata Dody melalui keterangan tertulis, Senin, 16 Desember 2024.

Rehabilitasi dan modernisasi irigasi merupakan salah satu wilayah kerja Perum Jasa Tirta II. Meliputi, Saluran Sekunder Jengkol, Pengkolan, Beres, dan Sukamandi.

Dia mengatakan rehabilitasi peningkatan dan modernisasi jaringan irigasi termasuk upaya intensifikasi pertanian dengan suplai air dari Bendungan Jatiluhur. Rehabilitasi dikerjakan mulai 2023 sampai 2024.

Total luas irigasinya mencapai 12,574 hektare. Saluran yang sudah direhabilitasi sepanjang 42.536 meter dari total 87.274 meter.

"Sisanya, akan kami lanjutkan pada tahun berikutnya,” ungkap Dody.
 

Baca Juga: 

Dukung Swasembada Pangan, Pemerintah Kebut Modernisasi Jaringan Irigasi


Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II Anton Mardiyono mengatakan Jasa Tirta II sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dapat penugasan pemerintah. Pihaknya bertugas mengairi areal pertanian dan turut andil dalam pencapaian produksi padi di Jawa Barat Bagian Utara.

"Kontribusi yang berkesinambungan terus dilakukan Jasa Tirta II untuk ketahanan pangan, dengan mengairi irigasi seluas 240.000 hektare (2 kali musim tanam), bila produksi rata rata padi 6 ton/ha/musim, maka Jasa Tirta II mendukung produksi padi sebanyak 3,25jt ton/tahun atau setara dengan nilai rupiah sebesar 17,57 triliun /tahun," jelas Anton.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)