Galian kabel atau ducting di Jalan Tamblong, Kota Bandung. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan
Roni Kurniawan • 13 December 2024 13:43
Bandung: Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegur keras BUMD PT PT Bandung Infra Investama (BII) selaku penanggungjawab proyek galian kabel untuk pembangunan jalur ducting atau Infrastuktur Pasif Telekomunikasi (IPT). Pasalnya proyek ducting dinilai semrawut tak memperhatikan keselamatan para pengendara.
Hal itu diungkapkan Koswara usai meninjau langsung galian kabel di kawasan Jalan Asia Afrika dan Jalan Tamblong. Dua ruas jalan tersebut kerap dikeluhkan masyarakat karena material bekas galian tidak langsung dibereskan sehingga rawan terjadi kecelakaan.
"Ini saya sudah menyampaikan beberapa saran kepada BII supaya dilakukan perubahan metode kerjanya dan mengurangi potensi kemacetan. Termasuk dengan memberikan rambu-rambu lalu lintas di arah masuk dari ruas yang digali. Di ujungnya dikasih tahu bahwa di sini ada galian," kata Koswara di Jalan Tamblong, Kota Bandung, Jumat, 13 Desember 2024.
Koswara mengaku telah meminta penambahan pekerja agar penggalian tersebut bisa langsung tuntas pada setial ruas pengerjaan. Namun, lanjutnya, hal itu hingga kini belum digubris oleh PT BII sehingga ruas jalanan menjadi kotor dan membahayakan pengendara karena adanya material bekas galian.
"Karena ini mengejar mau akhir tahun. Saya sudah meminta kepada BII Untuk menambah tenaganya, ini yang jadi persoalan itu menambah tenaga kerjanya, supaya yang selesai digali langsung ditutup lagi, dirapihkan lagi. Nah ini kondisi yang terbuka begini, ini kurang tepat nih, kurang tepat. Jadi kalau ada proses misalnya pengerasan beton yang perlu waktu, itu kan bisa diberikan aditif gitu ya, biar kepercepatan," jelasnya.
Koswara mengaku Pemkot Bandung telah berupaya untuk melakukan sosialisasi secara masif terkait adanya proyek ducting tersebut. Akan tetapi, sosialisasi tersebut tidak dibarengi dengan pengerjaan di lapangan sehingga banyak dikeluhkan masyarakat.
"Ini programnya sudah lama ya, jadi bagian dari penataan kota yang semraut gitu-gitu nanti diturunin semua ke bawah. Cuma memang pekerjaannya memerlukan pekerjaan yang seperti ini, ada galian-galian. Jadi ini akan mengganggu lalu lintas. Kami sudah rapat beberapa kali dengan PT BII untuk membuat metode kerja yang mengurangi potensi dari kemacetan," ungkapnya.
Diketahui, PT BII tengah menjalankan proyek ducting kabel atau Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) di 143 ruas jalan protokol. Proyek tersebut untuk tahap pertama ditargetkan selesai di 29 ruas jalan pada Desember 2024.