Sebuah sesi di Dewan Keamanan PBB di New York, AS. (EPA)
Willy Haryono • 10 July 2024 15:47
Moskow: Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengumumkan pada Selasa kemarin bahwa Rusia mendukung upaya India untuk mendapatkan kursi permanen di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Lavrov menekankan bahwa India membutuhkan dukungan yang hampir bulat dari Majelis Umum PBB untuk keanggotaan permanen Dewan Keamanan PBB.
Melansir dari Anadolu Agency pada Rabu, 10 Juli 2024, Lavrov menyatakan dalam sebuah konferensi pers di Moskow bahwa, "Proses ini merupakan sebuah tantangan, dan dialog mengenai perluasan keanggotaan permanen telah berlangsung untuk waktu yang lama. Namun, dukungan kami terhadap pencalonan India, serta Brasil dan kelompok Afrika, tetap teguh."
Pengumuman ini dibuat bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Rusia.
Lavrov juga menyatakan penentangan kuat terhadap penambahan negara-negara Barat di badan pemerintahan PBB, dengan alasan bahwa mereka sudah "terlalu banyak diwakili." Ia menegaskan, "Tidak ada tambahan kursi permanen atau non-permanen yang harus diberikan kepada Barat, karena mereka sudah terlalu terwakili dalam organisasi utama ini."
Menyoroti hubungan erat antara Rusia dan India, Lavrov menggarisbawahi komitmen bersama terhadap "kemitraan strategis yang sangat istimewa." Ia mencatat bahwa selama pembicaraan tingkat tinggi, tugas-tugas khusus atau bilateral untuk mempromosikan kemitraan ini telah diuraikan, di samping diskusi tentang situasi internasional, khususnya dalam konteks kepresidenan Rusia di blok ekonomi BRICS.
Modi menerima undangan Rusia untuk berpartisipasi dalam KTT BRICS mendatang di kota Kazan, Rusia, yang dijadwalkan pada tanggal 22-24 Oktober. Lavrov juga menyoroti pentingnya Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) dan Kelompok Dua Puluh (G20) sebagai format internasional utama bagi kedua negara.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menganugerahi Modi penghargaan negara tertinggi Rusia, Orde Santo Andreas yang Dipanggil Pertama, sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam memperkuat hubungan antara kedua negara. (Shofiy Nabilah)
Baca juga: PBB Sebut Hak Veto Dewan Keamanan Kerap Halangi Penanganan Sejumlah Isu