Transaksi QRIS Melejit, Pengguna Capai 50,5 Juta

Ilustrasi pembayaran digital. Foto: Medcom.id

Transaksi QRIS Melejit, Pengguna Capai 50,5 Juta

Insi Nantika Jelita • 17 July 2024 18:44

Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau pembayaran kode QR tumbuh signifikan mencapai 226,54 persen secara tahunan (yoy) pada Juni 2024.
 
"Transaksi QRIS tumbuh 226,54 persen yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta," ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Kantor BI, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024.
 
Untuk jumlah merchant atau toko yang menjual produk/jasanya secara luring dan daring mencapai 32,71 juta pada Juni lalu. Jumlah tersebut bertambah dibandingkan Mei lalu dengan 32,25 juta merchant.
 
Perry kemudian menyampaikan secara umum transaksi digital banking di Indonesia tercatat mencapai 5.363 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,49 persen yoy. Transaksi uang elektronik (UE) juga naik 39,24 persen yoy dengan 3.958,53 juta transaksi.
 
Dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST tumbuh positif 67,79 persen yoy mencapai 785,95 juta transaksi. Namun demikian, transaksi pembayaran menggunakan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) pada Juni 2024 turun 8,42 persen yoy menjadi 1.759,92 juta transaksi.
 

Baca juga: QRIS Bakal Bisa Dipakai di Korea Selatan
 

Transaksi QRIS antarnegara naik

 
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menambahkan ada tren peningkatan transaksi QRIS antarnegara atau pembayaran lintas negara (cross border payment) Saat ini, QRIS antarnegara sudah bisa digunakan di Thailand, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya.
 
Di Juni ini, BI mencatat transaksi QRIS dari orang atau turis Thailand di Indonesia meningkat 13 persen dibandingkan Mei lalu atau secara month to month (mtm). Dengan volume transaksi terbesar berada di area DKI Jakarta dan Jawa Barat.
 
"Ini saya bicara yang inbound atau dari turis asing ke Indonesia menggunakan QRIS," imbuh dia.
 
Lalu, peningkatan transaksi QRIS orang Singapura di Indonesia melonjak 28 persen mtm dengan volume transaksi terbesar ada di DKI Jakarta dan Riau. Untuk transaksi QRIS orang Malaysia di Tanah Air juga meningkat delapan persen mtm dengan lokasi terbesar transaksi di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
 
Sementara, BI mencatat transaksi QRIS orang Indonesia di Thailand pada Juni 2024 juga tumbuh sembilan persen mtm, di Malaysia naik empat persen mtm dan Singapura ada penurunan 12 persen mtm.
 
Filianingsih menyampaikan, Pemerintah Indonesia akan meningkatkan kerja sama pemakaian QRIS dengan negara lain yakni Korea Selatan, India, Jepang, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)