Harga emas dunia. Foto: Unsplash.
New York: Emas dunia kembali terkoreksi setelah melesat ke rekor tertingginya dalam setahun setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali peningkatan lapangan kerja dan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan tidak secara signifikan mengubah gambaran keseluruhan kebijakan ekonomi tahun ini.
Dikutip dari Investing, Kamis, 4 April 2024, harga emas dunia mencapai USD2.298 per ons atau terkoreksi sebesar 0,09 persen atau 1,91 bps pada pembukaan perdagangan Kamis, 4 April 2024. Emas dunia sudah naik 15,11 persen dalam setahun.
Emas dunia mencapai USD2.300 per ons pada perdagangan kemarin. Pedagang Logam Independen di New York Tai Wong menjelaskan emas dunia melonjak ke rekor tertinggi dalam sejarah walaupun The Fed berhati-hati menegaskan keputusan penurunan suku bunga.
“Pendekatan Powell yang hati-hati tidak membuat para pembeli emas khawatir. Saya pikir pembeli ingin melihat USD2.300 dan saya pikir lebih banyak 'turis' yang terlibat dalam perdagangan ini.” tegas dia.
Powell mengatakan jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang kita perkirakan The Fed sebagian besar setuju bahwa kebijakan suku bunga yang lebih rendah akan tepat pada tahun ini.
Penurunan suku bunga pertama
Investor masih memperkirakan penurunan suku bunga pertama pada pertemuan kebijakan The Fed pada 11-12 Juni, meskipun data ekonomi baru-baru ini yang lebih kuat telah menimbulkan keraguan investor terhadap hasil tersebut.
Emas, yang merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi dan aset safe haven selama masa ketidakpastian politik dan ekonomi, telah naik lebih dari 11 persen sepanjang tahun ini, dibantu oleh kuatnya pembelian bank sentral dan permintaan aset safe haven.
Laporan pekerjaan AS untuk Maret akan dirilis pada hari Jumat, dan data inflasi baru akan dirilis minggu depan. Pengambil kebijakan Federal Reserve mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka pikir akan masuk akal untuk memangkas suku bunga AS sebanyak tiga kali tahun ini.
“Kemungkinan penurunan suku bunga masih ada, namun datanya masih sangat kuat. Ini adalah tahun pemilihan umum, jadi menurut saya The Fed tidak ingin bertanggung jawab atas segala bentuk jatuhnya pasar,” kata Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures Daniel Pavilonis.