Sekjen PBB Khawatir Lebanon Jadi Gaza Berikutnya

Sekjen PBB Antonio Guterres. (EPA)

Sekjen PBB Khawatir Lebanon Jadi Gaza Berikutnya

Willy Haryono • 22 June 2024 08:53

New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah asal Lebanon dan bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB berupaya menenangkan situasi.

“Satu tindakan gegabah – satu kesalahan perhitungan – dapat memicu bencana yang melampaui batas negara, dan sejujurnya, di luar imajinasi,” kata Guterres kepada wartawan pada hari Jumat.

“Mari kita perjelas: Masyarakat di kawasan ini dan masyarakat dunia tidak boleh membiarkan Lebanon menjadi Gaza berikutnya,” sambung dia, mengutip dari laman TRT World, Sabtu, 22 Juni 2024.

Hizbullah telah menembakkan roket ke Israel sebagai solidaritas dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas sejak perang Gaza meletus pada Oktober 2023, memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka di Israel, di mana tekanan politik meningkat untuk melakukan tindakan yang lebih keras.

Puluhan ribu warga Lebanon juga meninggalkan rumah mereka menyusul serangan Israel di Lebanon selatan.

Misi Iran untuk PBB mengatakan pada hari Jumat bahwa Hizbullah memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan Lebanon dalam melawan Israel, dan memperingatkan bahwa “mungkin waktunya untuk menghancurkan rezim tidak sah tersebut telah tiba.”

“Setiap keputusan yang tidak hati-hati oleh rezim pendudukan Israel untuk menyelamatkan diri dapat menjerumuskan kawasan ini ke dalam perang baru,” tulis misi Iran di PBB di X.

Pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL, serta pengamat teknis tak bersenjata yang dikenal sebagai UNTSO, telah lama ditempatkan di Lebanon selatan untuk memantau permusuhan di sepanjang garis demarkasi antara Lebanon dan Israel, yang dikenal sebagai Garis Biru.

“Pasukan penjaga perdamaian PBB berada di lapangan berupaya meredakan ketegangan dan membantu mencegah kesalahan perhitungan,” ucap Guterres.

“Dunia harus menyatakan dengan lantang dan jelas: deeskalasi dalam waktu dekat tidak hanya mungkin dilakukan – namun hal ini penting,” katanya.

“Tidak ada solusi militer,” tutup Guterres.

Baca juga:  Pimpinan Hizbullah Peringatkan Israel Patut Takut dengan Perang Habis-habisan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)