Ilustrasi Hari kelima kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, belum padam, Selasa, 24 Oktober 2023. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir
Media Indonesia • 31 October 2023 12:55
Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), menyamakan frekuensi komitmen bersama para asosiasi hotel, kafe, restoran dan pariwisata, untuk penanganan sampah di tiap kluster.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan telah menyosialisasikan rencana tersebut mulai dari kluster pendidikan, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, kelompok masyarakat kota dan kini perhotelan, cafe, resto serta pariwisata.
"Kami terus mencoba membangun pemahaman dan komitmen menangani sampah. Harapannya sampah bisa selesai di hulu. Saya yakin yang ada di kluster cafe, resto, tempat wisata, dan perhotelan juga bisa ikut berkomitmen," kata Ema di Bandung, Selasa, 31 Oktober 2023.
Ema menyebut dari 135 TPS, kini sudah ada 108 TPS yang bisa ditangani dan mulai mendekati normal. Jika hotel di Kota Bandung bisa menangani sampah 100 persen, tidak usah ada kewajiban bayar retribusi sampah, tinggal berkomitmen bahwa sampah selesai di tempat masing-masing.
Ema mengungkap salah satu langkah inspiratif bisa dicontoh dari mal PVJ. Setiap hari PVJ memproduksi 5 ton sampah, 90 persen di antaranya adalah sampah organik.
"Dan itu sudah selesai dengan maggot, mereka mau berkorban penanganan masalah sampah, disiapkan lahan untuk menangani sampah dengan maggot. Lalu sampah anorganik kerja sama dengan pengepul. Sisanya 2 persen sampah residu yang dibuang ke TPA," jelasnya.
Ema juga mengimbau jangan sampai sampah mematikan potensi pariwisata Kota Bandung. Terlebih Kota Bandung sangat bergantung pada sektor jasa pariwisata. "Silakan pilih cara seperti apa yang cocok untuk di lingkungannya. Jangan sampai sampah yang menumpuk, sebab itu tidak akan membuat orang tidak tertarik berkunjung," ungkapnya