Ilustrasi. Medcom.id
Cirebon: Sebanyak 38 desa di 21 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dipetakan rawan kekeringan.
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda, BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda, mengatakan berdasarkan jumlah kejadian pada 2023, sebanyak 38 desa yang tersebar di 21 kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak kekeringan.
"Saat ini pun wilayah pantura Jawa Barat, termasuk Kabupaten Cirebon sudah memasuki musim kemarau," kata Juwanda di Cirebon, Minggu, 2 Juni 2024.
Berdasarkan informasi dari BMKG, secara umum pada awal Juni sudah masuk musim kemarau menuju puncaknya di bulan Agustus 2024. Untuk itu pihaknya pun melakukan langkah antisipasi untuk penanggulangan kekeringan dan kekurangan air bersih.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan menyiapkan SK kesiapsiagaan bencana kekeringan, kekurangan air bersih, serta kebakaran lahan dan hutan. SK yang ditandatangani Bupati Cirebon itu berlaku sejak 1 Juni hingga 31 Oktober 2024.
"SK Bupatinya saat ini tengah berproses," jelas Juwanda.
Selain itu BPBD Kabupaten Cirebon juga telah menyiapkan alat pemadam kebakaran hutan dan lahan serta sarana dan prasarana untuk distribusi air bersih.
Pihaknya pun akan melakukan sosialisasi kepada pihak desa dan masyarakat untuk segera mengajukan permohonan distribusi air bersih bila di daerah mereka mengalami kekeringan.
"Ini dikarenkan pengiriman bantuan air bersih tersebut harus ada permohonan dari pihak desa bersangkutan yang diketahui unsur Muspika setempat, kemudian disampaikan ke BPBD," ungkapnya.
Jika sudah ada permohnan tersebut, Pemkab Cirebon menurut Juwanda siap untuk mendistibusikan air bersih yang biasanya oleh masyarakat digunakan untuk minum dan untuk memasak.