Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 13 November 2023 09:00
Semarang: Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih akan mewarnai puluhan daerah di Jawa Tengah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan ancaman bencana hidrometeorologi dan pergerakan gelombang tinggi di perairan provinsi tersebut.
Pemantauan Senin, 13 November 2023 ancaman bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, banjir dan longsor semakin meningkat di beberapa daerah di Jawa Tengah, hal ini karena hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih terus mengguyur puluhan daerah terutama terjadi pada malam hari.
Selain itu ancaman gelombang tinggi juga mulai terjadi di perairan Jawa Tengah, sehingga warga yang hidup di daerah pesisir utara (Pantura) maupun selatan (Pansela) diminta untuk mewaspadai kondisi ini.
"Gelombang di perairan selatan berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara 0,5-1,25 meter," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang, MS Fuad, Senin, 13 November 2023.
Fuad menjelaskan berdasarkan pengamatan Citra Satelit Cuaca pukul 05.20 WIB, pada pagi hingga siang pada umumnya cerah berawan, namun mendehati sore mulai berawan banyak dan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan mengguyur di 29 daerah di Jawa Tengah pada malam hari.
Hujan dengan intensitas ringan, ungkap Fuad, berpotensi terjadi di Purworejo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Jepara, Demak, Kajen, Slawi, Solo, Semarang, Pekalongan, Bumiayu dan Majenang.
Hujan dengan intensitas sedang, demikian Fuad, terjadi di Mungkid, Sragen, Purwodadi, Ungaran, Kendal, Magelang, Salatiga dan Ambarawa, sedangkan hujan lebat berpotensi di Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Blora dan Temanggung.
Sementara itu beberapa nelayan di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang dan Demak mengaku hingga saat ini kondisi perairan di laut utara masih tetap tenang, namun pergolakan gelombang meningkat terjadi di bagian tengah sehingga mereka harus tetap waspada.
"Pada pagi hingga siang masih tenang, tapi mendekat malam gelombang baik cukup terasa hingga beberapa nelayan dengan perahu kecil memilih pulang," kata Wahidin, 45, nelayan di Wedung, Kabupaten Demak.
Hal serupa juga diungkapkan Warso,40, nelayan di Pelabuhan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, selain gelombang mulai naik pada sore hingga malam hari, sebagian nelayan juga memilih balik ke dermaga karena hujan disertai angin kencang menyulitkan nelayan untuk menebarkan jaring.