36 Desa di Wilayah Timur Kabupaten Cirebon Dilanda Banjir

Cirebon: Sebanyak 36 desa yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir. Seorang warga juga meninggal dunia saat hendak menolong keluarganya yang terkena banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, menjelaskan banjir yang menerjang sejumlah kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon disebabkan hujan deras yang cukup tinggi dan lama yang terjadi di daerah hulu, yaitu di Kabupaten Kuningan. Hingga akhirnya Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes, anak sungai Cisanggarung, meluap.

"Banjir mulai terjadi sekitar pukul 19.17 WIB dan menggenangi rumah penduduk," tutur Deni, Rabu, 6 Maret 2024.

Ada pun 9 kecamatan yang diterjang banjir di antaranya Kecamatan Karangwareng, Waled, Pasaleman, Ciledug, Pangenan, Pabedilan, dan Babakan. Ketinggian air yang masuk ke rumah warga bervariasi namun ada pula yang mencapai 150 cm hingga menyebabkan warga harus mengungsi.

"Petugas gabungan sudah turun sejak semalam membantu evakuasi warga," tutur Deni.
 

Baca juga: 2 Warga Cirebon Meninggal Akibat Banjir

Banjir juga menyebabkan seorang warga Desa Ambit, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Nana Kustiana, 28, meninggal dunia. Korban meninggal saat mencoba membantu mengevakuasi keluarganya dari insiden banjir di Desa Ciuyah, kecamatan Waled.

"Korban terpeleset diduga kepala korban terbentur," tutur Sekretaris Desa (Sekdes) Ciuyah, Sutara.

Saat kejadian di Desa Ciuyah ketinggian air mencapai sekitar 150 cm. Kondisi korban kini sudah dibawa ke rumah duka yang berada di Desa Ambit, Kecamatan Waled.

Sementara itu Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, yang meninjau lokasi banjir di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan langsung menyerahkan bantuan berupa toren air, obat-obatan dan sejumlah kebutuhan lainnya, untuk warga yang terdampak banjir.

Pemkab Cirebon juga mendirikan dapur umum dan posko kesehatan di sejumlah lokasi bencana banjir. Untuk jangka panjang, lanjut Imron, pihaknya akan kembali mendorong BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk melakukan normalisasi sungai dan pembuatan senderan.

"Karena untuk di Cisanggarung, merupakan wilayah dari BBWS," tutur Imron.