12 Tentara Myanmar Terluka dalam Insiden Pesawat di India

Mizoram: Sebuah insiden yang melibatkan pesawat pengangkut tentara militer Myanmar Myanmar terjadi di India pada Selasa, 23 Januari.

Sebanyak 12 tentara terluka, setelah pesawat mereka tergelincir melampaui landasan pacu saat berusaha mendarat di bandara Mizoram, India.

Pesawat turboprop Shaanxi Y-8 buatan Tiongkok tergelincir dari landasan sesaat sebelum tengah hari di Lengpui, bandara utama di Mizoram.

Seorang pejabat Otoritas Bandara India (AAI) di Lengpui mengatakan, penerbangan tersebut membawa 92 tentara yang menyeberang ke India dari negara tetangga Myanmar pekan lalu.

"Dari 12 yang terluka, empat orang dalam kondisi serius," kata pejabat itu, dilansir dari AFP, Selasa, 23 Januari 2024.

Rekaman setelah kecelakaan menunjukkan badan pesawat dalam kondisi bengkok setelah tergelincir melewati rerumputan tinggi dan meluncur ke bawah tanggul.

"Kecelakaan itu disebabkan kerusakan mesin secara tiba-tiba saat mendarat di bandara," tutur junta Myanmar dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan delapan anggota awak terluka dan menerima perawatan medis, tanpa memberikan rincian.

Pemberontakan di Myanmar

Penerbangan tersebut seharusnya membawa kontingen terakhir yang terdiri dari 276 tentara Myanmar yang telah menyeberang ke India pekan lalu untuk menghindari serangan pemberontak bersenjata.

Bentrokan telah mengguncang sebagian wilayah Myanmar di dekat perbatasan India sejak Tentara Arakan (AA) menyerang pasukan keamanan pada bulan November, mengakhiri gencatan senjata yang sebagian besar telah dilaksanakan sejak kudeta militer 2021.

Namun bulan ini kelompok tersebut menyatakan telah mengambil alih kota besar Paletwa dan enam pangkalan militer di sepanjang perbatasan Mizoram.

Angkatan udara Myanmar telah mengalami sejumlah kecelakaan fatal selama dekade terakhir.

Sebanyak 12 orang tewas pada 2021 ketika sebuah pesawat militer Myanmar jatuh tak lama sebelum mendarat di pusat kota Pyin Oo Lwin.

Baca juga:  Bentrokan Sengit Kelompok Minoritas dan Junta Myanmar Berlanjut di Rakhine