Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo blusukan di Pasar Anyar Bahari, Jakarta Utara. Foto: Medcom.id/Yurike Budiman.
Fachri Audhia Hafiez • 27 June 2023 09:43
Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menelepon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kurang pas. Fadli menilai kepala daerah seharusnya hanya mengurus wilayah yang dipimpinnya.
"Kepala daerah itu berarti punya bordernya, punya batasnya. Batas-batas wilayahnya ya kalau dia menjadi gubernur di satu tempat ya tentu tanggung jawabnya adalah di tempat di mana dia diberikan amanah bukan di tempat lain," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 27 Juni 2023.
Namun, Fadli menilai apa yang dilakukan Ganjar hal biasa di tahun politik. Terlebih, Ganjar merupakan bakal calon presiden (capres).
"Menurut saya sih biasa saja ya di tahun politik kan, cuma momen, mestinya digunakan untuk kepentingan politik," ujar dia.
Fadli memahami bahwa ada pihak yang menilai bahwa upaya Ganjar kurang elok. Namun, ia meyakini ada perencanaan dari setiap langkah politik seorang figur.
"Ini kan tahun politik semuanya pasti dilakukan dengan sebuah perencanaan di dalam memperoleh dukungan politik. Jadi ya wajar saja, tinggal orang ada yang menerima, ada yang mungkin ya melihat itu kurang pas," ucap Fadli.
Sebelumnya, Ganjar mengunjungi Pasar Anyar Bahari untuk mendengar aspirasi pedagang. Salah satu yang dikeluhkan, terkait retribusi bulanan yang tinggi.
Lantas, Ganjar menelepon Heru untuk menyampaikan uneg-uneg tersebut. Namun, Heru tidak menjawab panjang karena sedang di acara lain.
Ganjar kembali berusaha menelepon Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono. Dalam pembicaraan itu, Joko mengajak koordinator pasar menemui dirinya untuk berdiskusi lebih lanjut.