Putin Bersumpah Lakukan Balasan Usai Ledakan di Jembatan Krimea

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: EFE

Putin Bersumpah Lakukan Balasan Usai Ledakan di Jembatan Krimea

Fajar Nugraha • 18 July 2023 03:48

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah untuk membalas setelah serangan ‘teroris’ di jembatan yang menghubungkan Krimea dengan Rusia. Moskow menyalahkan Ukraina atas insiden yang menewaskan dua orang tersebut.


Tetapi Kyiv belum secara resmi menyatakan bertanggung jawab. Jembatan Kerch dibuka pada 2018 dan memungkinkan perjalanan darat dan kereta api antara Rusia dan Krimea - wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014.

 

Kementerian transportasi Rusia mengatakan penyangga jembatan tidak rusak. Mereka mengatakan, penyelidikan terus berlanjut, tetapi laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan ledakan terdengar pada Senin pagi.

 

Otoritas Rusia menuduh Ukraina menyerang jembatan Kerch dengan dua "kapal permukaan tak berawak" (USV) - drone yang bergerak di atas air dan bukan di udara.

 

Tetapi seorang sumber di dinas keamanan Ukraina mengatakan, kepada BBC Rusia bahwa mereka berada di balik serangan itu dan menggunakan drone berbasis air.

 

“Ukraina melancarkan serangan tidak masuk akal dan kejam,” ujar Putin, dalam siaran televisi Rusia, seperti dikutip BBC, Selasa 18 Juli 2023.

 

Serangan terhadap jembatan tersebut telah merusak jalan yang dilaluinya namun jalur kereta api yang sejajar dengannya belum rusak. Jembatan itu merupakan rute pasokan penting bagi pasukan Rusia yang menduduki bagian selatan Ukraina.

 

Tampil di televisi bersama Putin, Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin mengatakan jembatan itu akan diperbaiki seluruhnya pada 1 November, sementara lalu lintas jalan akan dilanjutkan dalam satu arah mulai 15 September.

 

Insiden hari Senin menyebabkan kemacetan lalu lintas yang panjang di rute jalan yang tersisa dari Krimea dan penundaan kereta api yang parah dilaporkan terjadi. Penyeberangan feri yang sejajar dengan jembatan juga terpengaruh.

 

Pejabat Rusia mendesak wisatawan yang terdampar di Krimea untuk pulang melalui daerah selatan Ukraina yang diduduki Rusia sejak tentaranya menginvasi tahun lalu. Para pejabat mengatakan mereka akan mengurangi jam malam untuk membiarkan turis lewat dan bahwa tentara akan menjaga rute itu "aman".

 

Penerbangan komersial antara Rusia dan Krimea - tujuan liburan populer bagi orang Rusia sejak 2014 - telah ditangguhkan sejak invasi Moskow.

 

Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah Belgorod Rusia barat yang dekat dengan perbatasan Rusia dengan Ukraina, mengatakan dalam sebuah pernyataan Telegram bahwa pasangan Rusia telah meninggal dalam insiden hari Senin. Dia menambahkan bahwa putri mereka yang berusia 14 tahun telah terluka.

 

Foto-foto yang belum diverifikasi yang diposting oleh juru bicara administrasi militer Ukraina di wilayah Odesa menunjukkan puing-puing di jalan melintasi jembatan, serta pagar yang rusak.

 

Analis pertahanan Stuart Crawford mengatakan kepada BBC bahwa dia percaya bahwa drone telah digunakan untuk menyerang jembatan tersebut.

 

Dia juga mengatakan rincian seputar apa yang terjadi kemungkinan masih belum jelas karena tidak ada pihak yang ingin merilis banyak informasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)