Blinken: Rudal Korut Ancam Nonproliferasi Global

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Foto: Medcom.id

Blinken: Rudal Korut Ancam Nonproliferasi Global

Marcheilla Ariesta • 15 July 2023 00:26

Jakarta: Amerika Serikat (AS) menyebut senjata pemusnah massal dan program rudal balistik Korea Utara harus segera diakhiri. Pasalnya, hal tersebut melanggar hukum internasional. 

 

"Kita perlu bekerja untuk mengakhiri program senjata pemusnah massal dan peluncuran rudal balistik Korea Utara yang melanggar hukum," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam jumpa persnya di Hotel St. Regis Jakarta, Jumat, 14 Juli 2023. 

 

Peluncuran rudal balistik Korut pekan ini, dianggap Blinken mengancam kawasan dan rezim nonproliferasi global. 

 

"Penggunaan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik DPRK merupakan pelanggaran hukum, termasuk peluncuran rudal balistik terbarunya minggu ini, yang juga mengancam kawasan dan rezim nonproliferasi global," seru Blinken. 

 

"Kami tetap berkomitmen untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, untuk melawan aktivitas dunia maya berbahaya DPRK, untuk mengatasi pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis," tegasnya. 

 

Blinken memgatakan, Washington secara konsisten, siap berkomunikasi lagi dengan Pyongyang. 

 

"Baik secara terbuka maupun tidak kepada Pyongyang, kami siap untuk terlibat dalam dialog tanpa prasyarat.  Sayangnya hingga saat ini, jawaban Pyongyang atas proposal itu adalah meluncurkan lebih banyak rudal," ujar Blinken. 

 

Korea Utara (Korut) telah meluncurkan rudal balistik Hwasong-18 di lepas pantai timurnya. Provokasi itu mengikuti dua hari retorika Pyongyang yang agresif yang ditujukan ke Amerika Serikat. 

 

Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua pertamanya dalam tiga bulan pada Rabu pagi. 

 

Penjaga Pantai Jepang mengatakan, rudal itu tampaknya akan mendarat sekitar 550 kilometer timur semenanjung Korea sekitar pukul 11:13 waktu setempat. 

 

Para ahli dengan cepat menduga bahwa rudal yang diluncurkan itu kemungkinan adalah ICBM Hwasong-18 yang dikembangkan oleh Korea Utara.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)